Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aktivitas Gunung Lokon

Doddy Anggap Pemko Tomohon Kurang Serius Antisipasi

Kami sudah berbuat maksimal sebelum terjadi apa-apa, misalnya belum diminta, bantuan sudah dikirim.

Penulis: | Editor:
zoom-inlihat foto Doddy Anggap Pemko Tomohon Kurang Serius Antisipasi
TRIBUNMANADO/WARSTEF ABISADA
Polres Tomohon pimpin rapat darurat.
Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Doddy Roswandi, Deputi Badan Nasional Penanggulanan Bencana menyesalkan sikap Pemerintah Kota Tomohon, yang terkesan kurang serius untuk mengantisipasi ancaman bahaya akibat letusan Gunung Lokon. Sebab, kendati pihaknya telah berinsiatif untuk menyiapkan dan mengirimkan bantuan, namun pemerintah terlihat lambat menyikapinya dengan permintaan lewat surat resmi.

“Kami sudah berbuat maksimal sebelum terjadi apa-apa, misalnya belum diminta, bantuan sudah dikirim. Jadi, diharapkan juga ada kerja sama dari Wali Kota untuk membuat usulan bantuan siaga darurat Gunung Lokon yang selama ini belum dilakukan. Sebab, jika tidak maka akan sulit kami pertanggungjawabkan,” jelas Doddy, saat rapat siaga darurat Gunung Lokon di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Kota Tomohon, Kamis (3/5/2012).

Ia meminta Pemerintah Kota Tomohon punya banyak insiatif untuk memikirkan kebaikan warganya sendiri, tak hanya pemerintah pusat saja. “Jangan hanya pusat saja yang ingin baik, sebab kami tidak mau jika ada yang mati saat sudah dievakuasi, akibat meningkatnya eskalasi ancaman Gunung Lokon. Saat masuk sehat-sehat, tapi setelah itu tiba-tiba sakit,” tuturnya.

Menurut Doddy, dengan telah terbentuknya tim siaga darurat yang kuat, maka persiapan bias lebih dimatangkan untuk mengantisipasi ancaman bahaya yang datang sewaktu-waktu. “Ini masalah serius, karena mengungsikan orang itu berbahaya, tidak gampang dan sangat rentan. Jadi, harus hati-hati,” katanya.

Dandim 1302 Minahasa Letkol Infanteri Theo Kawatu menilai, koordinasi tim terutama dari pemerintah sangat minim, untuk mengantisipasi ancaman bahaya Gunung Lokon. “Saya lihat, banyak yang masih jalan sendiri-sendiri, koordinasi kurang. Pikirkan keselamatan jiwa masyarakat, jangan sibuk setelah bencana datang tiba-tiba,” sesalnya.

Aparat TNI kata Kawatu siap dalam waktu penuh 1x24 jam untuk membantu masyarakat, jika ancaman benar-benar meningkat. “Kami selalu siap, 500 personil saja saya gerakkan saya ini untuk menghijaukan Kota Tomohon bisa dilakukan, karena kami selalu berpikir yang terjelek. Sudah ada protapnya,” tegasnya.

Komandan Komando Siaga Darurat AKBP Marlien Tawas, menegaskan pihaknya terus mematangkan persiapan untuk mengantisipasi ancaman bahaya, dengan melakukan pengecekan personil maupun sarana yang dibutuhkan untuk menyelematkan warga saat ancaman meningkat. “Khusus Polri, ada 100 personil yang disiagakan dan telah dibagi dalam 3 shift,” ungkapnya.

aktivitas Lokon meningkat

Sementara itu, aktivitas Gunung Lokon terus menunjukkan peningkatan lewat terekamnya kegempaan baik vulkanik maupun tremor pada sesmograf di Pos Pemantau. Christanto, Kepala Bidang Pengawasan Gunung Berapi Indonesia Timur, menjelaskan ancaman letusan magmatig disertasi lontaran batu pijar masih memungkinkan terjadi, sebab sejak pagi terekam sedikitnya 100 kali gempa vulkanik dangkal dan 148 gempa vulkanik dalam setiap 6 jam. “Untuk hujan abu vulkanik diperkirakan radiusnya masih baerada 2,5 Km, sedangkan lontaran batu pijar 2 Km. Makanya, radius bahaya masih tetap dipertahankan 2,5 Km, dan awan panas juga masih bisa terjadi, setelah terakhir terlihat saat letusan tahun 1991,” tukasnya didampingi Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon Farid Bina.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved