Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Minyak

Harga Minyak Mentah Dunia Melemah

Harga minyak mentah dunia mengalami ikut mengalami pelemahan harga.

Editor: Andrew_Pattymahu

Laporan Wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- Harga minyak mentah dunia mengalami ikut mengalami pelemahan harga. Hal ini disebabkan persediaan minyak mentah Amerika minggu lenih tinggi dari estimasi konsensus.

"Persediaan minyak mentah Amerika mingguan yang lebih tinggi dari estimasi konsensus. Rilis data ini yang memicu pelemahan harga minyak dunia sebesar 1,47 persen kemarin," kata Kepala IPOT Cabang Manado, Cichi Rahayu Pamona, di Kantornya, Kamis (19/4).

Seperti yang diberitakan Kompas.com,
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei turun 1,53 dollar AS menjadi 102,67 dollar AS per barrel di Nymex, Rabu (18/4/2012) waktu New York. Sedangkan minyak mentah berjangka telah merosot 6,5 persen sejak berada di harga 109,77 dollar AS pada 24 Februari 2012 yang merupakan harga tertinggi sejak Mei 2011.

Sementara itu, minyak Brent untuk penetapan Juni juga turun 81 sen, atau 0,7 persen, menjadi 117,97 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Ini minggu yang lain di mana terjadi pertempuran angka yang besar," sebut John Kilduff, seorang mitra di Again Capital LLC, New York, Rabu waktu setempat.

Turunnya harga minyak terjadi karena Departemen Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah AS naik 3,86 juta barrel pada minggu lalu yang berakhir pada 13 April 2012. Padahal survei Bloomberg hanya mengira kenaikan persediaan sebesar 1,8 juta barrel.

Dengan lonjakan kenaikan tersebut maka persediaan minyak mentah AS pun mencapai 369 juta barrel. Menurut Departemen Energi AS, ini merupakan angka yang terbesar sejak minggu yang berakhir pada 27 Mei 2011.

Naiknya persediaan ini lantaran penyulingan beroperasi di bawah 85 persen kapasitas untuk minggu kedua. "Industri penyulingan terus bekerja pada level yang sub optimal dan minyak mentah tentu akan semakin menumpuk jika mereka tidak mengolahnya," tambah John

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved