Harga Pertamax Naik Komsumen Belum Beralih

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi pertamax dari Rp 9.550 per liter menjadi Rp 10.200 per liter pada pukul 00.00 WIB tadi malam, belum terlihat berpengaruh signifikan terhadap konsumen pertamax.

Hal ini diungkapkan pegawai SPBU 31.103.03 Cikini, Jakarta Pusat, Rahmat Novizar kepada Tribunnews.com. Menurut Rahmat saat ini belum bisa terlihat apakah ada penurunan jumlah konsumen.

Kendati demikian, terlihat ada sedikit penurunan dalam penjualan BBM nonsubsidi pascakenaikan. Namun, Rahmat menduga, relatif sepinya jumlah konsumen pertamax bisa saja akibat bertepatan dengan hari libur akhir pekan.

"Mungkin karena baru malam tadi, pada penjualan hari ini agak berkurang, mungkin juga karena faktor hari Minggu," ucap Rahmat, Minggu (1/4/2012).

Sementara itu di sebuah pom milik swasta, Shell yang terletak di Jalan Cikini Raya. Ternyata masih menetapkan harga lama untuk BBM sekelas Pertamax dan pihaknya tak juga kedapatan untung dari penjualan harga Pertamax yang naik di SPBU milik Pertamina.

"Kalau kami memang ada jeda waktu ketika Pertamina naik, mungkin 1 minggu baru ikut naik. Pelanggan justru sepi karena isu BBM naik kemarin," ujar manager SPBU Shell Gondangdia, Sumarwan.

Sebelumnya diberitakan, kenaikan harga sebesar Rp 450 sampai Rp 650 per liter buat Pertamax, akan dilakukan di Jabodetabek per 1 April nanti.

“Kenaikan harganya baru terjadi nanti malam. Mulai pukul 00:00 WIB, harga Pertamax naik berkisar Rp 450 hingga Rp 650 per liter,” ujar Eko Wuryanto, Wakil Ketua DPD Hiswana Migas wilayah DKI Jakarta, Jabar dan Banten, Sabtu (31/3/2012).

Diterangkannya, kenaikan harga jual ini terjadi seiring dengan melonjaknya harga minyak Indonesia (Indonesia crude price/ICP), hingga di angka 128 dolar AS per barel. Selain itu, menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang kini sudah menembus level Rp 9.200, turut mengangkat harga jual pertamax cs.