Billy Lombok: BBM Naik, Pemerintah Harus Berhemat

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat yang memicu aksi demonstrasi di berbagai daerah termasuk Kota Manado sangat disesalkan oleh tokoh pemuda Sulawesi Utara (Sulut), Billy Lombok. Menurut aktivis GMIM ini pemerintah yang seharusnya memberikan contoh kepada rakyatnya dengan melalukan penghematan dalam semua aspek kepemrintahan.

"Misalkan saja penggunaan mesin pendingin ruangan yang tidak efisien di kantor-kantor pemerintah, anggaran perjalanan dinas yang bombastis. Sementara sudah menjadi tren juga pemerintah yang hobi belanja mobil dinas yang mewah-mewah, kemudian fasilitas eksekutif dan legislatif yang tidak efisen," papar Ketua Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM ini.

Lanjut diutarakannya rencana kenaikan BBM tidak masuk akal, alasan Lombok karena pendapatan per kapita penduduk Indonesia berbeda dengan negara-negara tetangga macam Malaysia, Singapura, dan China. "Pemerintah berkelit BBM kita yang paling murah, padahal itu bukanlah alasan yang masuk akal," tambahnya.

Kuncinya pemerintah haruslah berhemat, ia mencontohkan Perdana Menteri Inggris yang selama menjabat tinggal di sebuah apartemen yang biasa saja. Tetapi di negara Indonesia utnuk pemerintah fasilitas yang disediakan bisa selaingit dan itu akan mebuat rakyat miskin makin sengasara.

"Wajar kalau ada aksi demontrasi dari rakyat terutama mahasiswa. Terjadi ke-chaos-san dalam negeri tetapi Presiden SBY malah lebih mentingkan tugas luar daripada keselamatn warganya yang baku hantam dengan aparat polisi. Ini tidak logis bagi seorang pemimpin," tambahnya.

Ia mengharapkan supaya pemerintah melaksanakan revolusi kinerja dan menantang pemenrintah untuk menggunakan dana seefisien mungkin. Selain itu harus meningkatkan pelayanan kepada publik dalan bentuk kesehatan dan pendidikan yang baik. (dru)