Pertambangan
Persoalan Tambang Pulau Bangka Belum Usai
Sebagaian besar warga desa Desa Kahuku Pulau Bangka Minahasa Utara masih tetap bersikukuh menolak rencana kegiatan pertambangan.
Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Budi Susilo
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -
Persoalan pengelolaan pertambangan di daerah Indonesia masih terus
kontoversial, termasuk yang ada di daerah Desa Kahuku Pulau Bangka
Minahasa Utara, pertambangan pasir besi ini masih terjadi pro dan kontra
di antara beberapa warga masyarakatnya.
Misalnya, Merti Katulung, satu di antara warga Pulau Bangka Minahasa Utara menegaskan, sebagaian besar warga desa Desa Kahuku Pulau Bangka Minahasa Utara masih tetap bersikukuh menolak rencana kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh PT Mikgro Metal Perdana (MMP).
"Kami berharap pemerintah kabupaten segera mencabut ijin pertambangan, sebab tidak membawa kesejahteraan masyarakat setempat. Kita kehilangan tanah air, lingkungan rusak, masa depan Pulau Bangka bisa terancam," ungkapnya kepada Tribun Manado melalui telepon genggamnya, Kamis (22/3/2012).
Berangkat dari inilah, kemudian dalam mencarikan benang merah dan mediasi persoalan, Universitas Sam Ratulangi Manado menyelenggarakan seminar nasional bertajuk Kebiajakan Pemerintah dalam Menanggulangi Masalah Pertambangan di Daerah yang menghadirkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. "Kita akan mengulasnya dalam seminar," tutur Ketua Panita Seminar, Johny Lumolos.
Karena itu, bagi yang berminat untuk menghadirinya, datangi acaranya pada hari ini, Kamis (22/3/2012) di Aula Kantor Pusat lantai IV Unsrat yang dimulai pada pukul 12.30 Wita.(bdi)
Misalnya, Merti Katulung, satu di antara warga Pulau Bangka Minahasa Utara menegaskan, sebagaian besar warga desa Desa Kahuku Pulau Bangka Minahasa Utara masih tetap bersikukuh menolak rencana kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh PT Mikgro Metal Perdana (MMP).
"Kami berharap pemerintah kabupaten segera mencabut ijin pertambangan, sebab tidak membawa kesejahteraan masyarakat setempat. Kita kehilangan tanah air, lingkungan rusak, masa depan Pulau Bangka bisa terancam," ungkapnya kepada Tribun Manado melalui telepon genggamnya, Kamis (22/3/2012).
Berangkat dari inilah, kemudian dalam mencarikan benang merah dan mediasi persoalan, Universitas Sam Ratulangi Manado menyelenggarakan seminar nasional bertajuk Kebiajakan Pemerintah dalam Menanggulangi Masalah Pertambangan di Daerah yang menghadirkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. "Kita akan mengulasnya dalam seminar," tutur Ketua Panita Seminar, Johny Lumolos.
Karena itu, bagi yang berminat untuk menghadirinya, datangi acaranya pada hari ini, Kamis (22/3/2012) di Aula Kantor Pusat lantai IV Unsrat yang dimulai pada pukul 12.30 Wita.(bdi)