Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minyak Tanah

Ketahuan Nakal, 3 Pangkalan Mitan di Manado Ditutup

Selain akibat konversi minyak tanah ke gas, diduga ada permainan oknum pemilik pangkalan minyak tanah yang sengaja menimbun

Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Yudith Rondonuwu


TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO
-  Minyak tanah makin langka di Kota Manado. Selain akibat konversi minyak tanah ke gas, diduga ada permainan oknum pemilik pangkalan minyak tanah yang sengaja menimbun minyak tanah dengan harga mahal.

Pantauan Tribun Manado, Selasa (6/3/2012) antrean panjang sekira 300 meter terjadi di pangkalan minyak tanah depan Lapangan Golf Kayuwatu, Mapanget. Warga yang antre dari orang dewasa sampai anak-anak.

"Saya sudah 3 jam antre, baru dapat minyak tanah. Itupun hanya 3 liter," ungkap Mira Tangkudung warga Mapanget kepada Tribun Manado.

Mira mengaku ia sudah antre sejak pukul 08.00 pagi dan baru dapat jatah 3 jam kemudian. Bukan itu saja, ibu rumah tangga ini harus rela antre di bawah cuaca gerimis. "Kalau nyanda (tidak) ada minyak tanah, tidak bisa memasak dan tidak makan," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Pemko Manado Pingkan Sinjal dalam hearing di DPRD Manado kemarin, mengatakan pihaknya menjamin ketersediaan stok minyak tanah.

Disebuttnya ada 224 pangkalan di Manado dan masing-masing pangkalan menyediakan 5000 liter minyak tanah. "Konversi minyak tanah ke gas sejak 31 Oktober 2011 lalu tiap minggu minyak tanah ditarik 10 kiloliter. Namun pemerintak kota memutuskan ada penundaan sebab masyarakat belum terbiasa memakai gas," jelasnya.

Dituturkannya jika Pemko Manado memang berharap 100 warga akan segera menggunakan elpiji namun selama masyarakat belum siap maka pihaknya berharap sosialisasi ditingkatkan dulu. "Sampai batas waktu tidak ditentukan, sampai masyarakat siap makan minyak tanah akan tetap tersedia," tegasnya.

Adapun terkait agen atau pangkalan nakal, Sinjal mengaku takkan segan-segan menindaknya yaitu dicabut izinnya dan ditutup. "Ada 3 pangkalan yang izinnya terpaksa kita cabut karena terbukti tidak benar dalam penyaluran minyak tanah," katanya. (dit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved