Pertambangan
Sarjan Rencanakan Kerahkan Massa Ribuan Tolak Tambang Besi Pulau Bangka
Sarjan Maramis, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Likupang mengancam akan mengerahkan massa dalam jumlah besar
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Sarjan Maramis, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Likupang mengancam akan mengerahkan massa dalam jumlah besar untuk kembali melakukan aksi demonstrasi, apabila Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara ngotot meneruskan pembukaan tambang pasir besi.
"Apabila tidak segera dihentikan tambang itu, awal Februari kami akan demo besar-besaran, sementara kami para nelayan masih berkoordinasi, kira ribuan orang akan turun ke Pemkab dan DPRD Minut," ujarnya kepada Tribun Manado.
Meski masih dalam tahap eksplorasi mencari sumber pasir besi. Sarjan mengatakan, geliat untuk peningkatkan ke tahap ekspolitasi sangat kentara. "Apalagi kemarin (dua hari lalu) mereka sudah rapat koordinasi, sepertinya merencanakan untuk melengkapi izin ke tahap eksploitas," tutur Sarjan.
Kata Sarjan, sumber alam kelautan dan pariwisata sudah cukup menghidupi masyarakat sekitar, apalagi warga sebagian besar bermata pencaharian sebagai Nelayan. "Kalau Pemkab serius semestinya, investasi di pariwisatan dan perikanan. Kalau tambang, takutnya malah merusak lingkungan. Sepertinya mereka belum belajar dari konflik tambang di sejumlah daerah," kata Sarjan.
Sarjan juga protes, pasalnya wilayah hutan lokasi tambang merupakan hutan produksi. "Kementerian Kehutanan anggarkan miliaran rupiah untuk merehabilitasi hutan di Pulau Bangka, tapi sekarang mau dirambah untuk membuat tambang, ini kan sudah pasti merugikan negara," sebut Hukum tua Likupang 2 ini. (ryo)