Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minyak Tanah

Wowor: Masyarakat tak Perlu Khawatir soal Minyak Tanah

Pemerintah provinsi melalui Asisten II Alex Wowor turut prihatin atas insiden antrian minyak tanah yang terjadi, Senin (13/12/2011) kemarin.

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Rine Araro


TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO
- Pemerintah provinsi melalui Asisten II Alex Wowor turut prihatin atas insiden antrian minyak tanah yang terjadi, Senin (13/12/2011) kemarin.

"Kami turut berdukacita atas kejadian yang menyebabkan meninggalnya seorang warga," kata Wowor.

Ia mengatakan, krisis minyak tanah yang terjadi saat ini memang sebagai dampak dari konversi minyak tanah ke gas. Kata dia, memang untuk beberapa daerah penarikan minyak tanah bersubsidi sudah dilakukan secara bertahap. "Tomohon misalnya, sudah dilakukan penarikan sebesar 80 persen," kata Wowor.

Dikatakan Wowor, pemerintah sudah berupaya dengan mengirimkan surat penangguhan penarikan minyak tanah bersubsidi. Ia pun mengatakan, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena minyak tanah tidak akan hilang dari peredaran. "Hanya subsidinya yang dicabut. Apalagi hari ini (kemarin) kita sudah melakukan peluncuran minyak tanah non subsidi," tutur Wowor.

Ia mengatakan, minyak tanah non subsidi yang diluncurkan bersamaan dengan operasi pasar diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat terhadap minyak tanah. "Kan selama ini masyarakat sering mengatakan biar mahal yang penting ada minyak tanah," kata Wowor.

Meski begitu, ia berharap masyarakat juga bisa mensukseskan program konversi minyak tanah ke gas karena ini adalah program nasional. Ia mengatakan, akan terus melakukan sosialisasi penggunaan gas elpiji yang aman kepada masyarakat. "Elpiji aman jika kita menggunakan sesuai dengan aturannya," tandas Wowor.(aro)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved