Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lalu Lintas

Perwakilan Anker Bir Cek ke Bitung, 6 Konteiner Terkurung di Pelabuhan

Daniel perwakilan pengusaha dari Anker Bir rela mendatangi pelabuhan Samudera Bitung untuk mengecek.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
zoom-inlihat foto Perwakilan Anker Bir Cek ke Bitung, 6 Konteiner Terkurung di Pelabuhan
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Para sopir sedang berdiskusi dengan pihak Organda untuk cari solusi dari kebijakan Polda Sulut
Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Daniel perwakilan pengusaha dari Anker Bir rela mendatangi pelabuhan Samudera Bitung untuk mengecek keberadaan barang mereka yang tak kunjung sampai ditempat tujuan, Kamis (8/12/2011).

"Iya saya bela-belain datang ke Bitung untuk mengecek langsung karena sudah seminggu barang belum masuk," kata Daniel kepada Tribun Manado di Pelabuhan Samudera Bitung. Menurutnya memasuki Haigh Season penjualan mengalami peningkatan 100 persen dan kondisi ini sangat berpengaruh dalam usaha kami. "Jadi kami bingung mau mengeluh kepada siapa," ujarnya lesu.

Kebijakan tersebut awalnya sudah diketahui dan berharap adanya jalan keluar dari masalah ini. "Cari win-win solutionlah," harapnya. Saat ini pihak Anker Bir sedang menanti 6 konteiner yang sudah ada sejak tiga hari yang lalu akan disalurkan di Manado dan sekitarnya. "Sebelum  Haigh Season per bulan hanya 3 konteiner Bir yang dikirim," ucapnya. Ia pun mengaku merasa lemas dan pusing melihat kondisi yang terjadi di lapangan. "Jika sampai seminggu tidak ada barang kami bisa rugi," keluhnya.

Sementara itu Gunawan Potoh mewakili Organda Bitung menilai kebijakan Kapolda selama uji coba 1 minggu terjadi hal-hal yang merugikan sopir. "Seperti pendapatan 1 hari maksimal 3 ret sekarang dua hari 1 ret sehingga ada gejolak seperti ini," kata Gunawan.

Ia mengkhawatirkan kondisi ini akan terus berlangsung sampai Natal. "Kami minta Kapolda Sulut tinjau kembali, dan cari solusi dari kemacetaan itu karena dalam rapat 23 November lalu hanya kasat lantas seluruh kebupaten kota, kadis perhubungan Minut, Manado, Bitung, Tomohon, minus provinsi. Sementara organda dan lainnya tidak dilibatkan," tuturnya.

Terpisah ketua Asosiasi Logistik Forwader Indobesia (ALFI) DPC Bitung Sam Panai menuturkan ada jalan keluar dibalik kebijakan ini dengan mengalihkan mobil pribadi dan kendaraan umum ke jalan alternatif. "Kan Polda bisa mengarahkan kendaraan umum dan pribadi lewat Desa Tetey Minut, Desa Klabat tembus RS TNI AURI atau bisa belok, kubur Cina Maumbi," tuturnya. Alternatif ini bisa dilakukan ketimbang harus tiga jam macet lebih baik lewat jalan alternatif.(crz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved