Jelang Natal 2011
Dimas: Manado Perayaan Natal nya Paling Meriah se-Indonesia
Hal biasa bagi warga Manado luar biasa bagi penduduk baru di Manado.
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Robertus Rimawan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -
Hal biasa bagi warga Manado luar biasa bagi penduduk baru di Manado.
Igantius Dimas (25) seorang karyawan di sebuah perusahaan BUMN di Manado
ini merasakan sesuatu berbeda di Bulan Desember, Minggu (4/12/2011).
Pria yang baru 6 bulan di Manado ini mengaku kagum dengan suasana Bulan Desember di Manado.
Ia bahkan menilai Kota Manado paling meriah dalam merayakan Natal dibanding kota-kota lain di Indonesia.
"Iya nih Natal pertama di Manado. Meskipun belum Natalan tapi sudah terasa perayaannya," kata Dimas.
Karyawan bank ini melihat pernak-pernik Natal yang sudah dipasang di tiap rumah, kantor membawa aura Natal makin pekat.
Di kantor tempat ia bekerja misalnya
mulai di pasang pohon Natal sekitar awal bulan lalu. Lampu-lampu berkelip, pernak-pernik cantik menambah semangat dalam bekerja.
Selain pernik Natal, lagu lagu Natal berkumandang di mana mana. Seperti
di jalan-jalan ada parade sinterklas sangat ramai dan menarik baginya.
"Di toko sampai angkot. Ringtone HP juga loh," ujarnya kemudian tersenyum.
Ia menegaskan meski baru awal Desember namun keramaian, hingar bingar perayaan sudah bisa dirasakan.
"Paling terasa kalau berada di pusat perbelanjaan. Baru awal November aja atmosfer Natal bisa dilihat," katanya.
Bila dibandingkan dengan kota lain seperti dari asalnya Jogja jauh
berbeda. Mungkin karena mayoritas pernduduk Manado beragama Kristen
sehingga banyak yang berpartisipasi untuk memeriahkan perayaan ini.
Bagi Dimas ini adalah Natal pertamanya selepas menyelesaikan kuliah
tidak merayakan Natal bersama keluarga. Namun sebelumnya ia sudah
terbiasa jauh dari orangtua, seperti ketika SMP maupun SMA.
"Rencana saya malam Natal ke Gereja lalu menelepon keluarga," ujarnya.
Beberapa rekannya harus pulang kampung, sedangkan ia masih dalam ikatan dinas dan belum memenuhi syarat bisa mengambil cuti.
Tak berbeda dengan Yulius Argo Baroto, pria yang bekerja di Balai
Penelitian Tanaman Palma Mapangat (dulu namanya Balitka). Argo yang
juga baru 6 bulan di Manado merasakan kemeriahan yang berbeda.
"Saya belum pernah Natalan di Manado, dan sebentar lagi ambil cuti. Tapi
kalau dilihat tadi di jalan ketemu beberapa kali konvoi kendaraan
menyambut Natal. Meriah mas," jelasnya.
Ia membandingkan perayaan Natal di Jogja cenderung biasa biasa saja sangat jauh bila dibandingkan dengan Manado.
"Di sini mayoritas Kristiani, jadi Natal sepertinya jadi perayaan warga
Manado, kalau di Jogja biasa saja, tak sampe ada konvoi-konvou di jalan
seperti di sini," katanya.
Ia juga menilai kemeriahan Natal terlihat dari berbagai hiasan Natal di rumah-rumah dan kantor.
Tanggal 16 Desember nanti Kantornya bahkan sudah menyelenggarakan Ibadah Natal. (rob)