Pertambangan
Isu Penangkapan Resahkan Warga Bakan
Masyarakat Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, masih trauma pasca penangkapan tujuh orang warga
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMONG - Masyarakat Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, masih trauma pasca penangkapan tujuh warga pada Jumat (25/11/2011). Mereka ketakutan ada lagi warga yang dicokok paksa oleh pihak kepolisian.
Demikian Sangadi Desa Bakan, Ahadin Y Mamonto ungkapkan kepada Tribun Manado. Kata dia, isu penangkapan warga pun sempat merebak setelah anggota Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Bolmong mendatangi rumahnya Sabtu (26/11) sore.
Warga yang ketakutan keluar dari rumahnya masing-masing. Mereka pun berkumpul di jalan-jalan di desa yang terkenal juga dengan tempat pemandian air panasnya. Hal tersebut membuat desa yang biasanya tenang menjadi hiruk pikuk.
"Warga di sini biasa hidup tenang tanpa keributan. Mereka trauma setelah penangkapan warga oleh pihak kepolisian pada Jumat kemarin," ujarnya
Padahal, lanjut dia, kedatangan anggota Propam tersebut untuk menyelidiki dugaan keterlibatan anggota Polri yang menerima setoran dari penambang emas tanpa izin saat menjaga areal tambang milik PT J-Resources Bolaang Mongondow (JRBM).
"Propam ingin menyelidiki kapan tanggal kejadian sehingga apabila itu benar akan dicocokan dengan waktu jaga dari pihak kepolisian. Alhasil, ketahuan siapa polisi yang menerima uang tersebut," tambah Ahadin.
Senada, Ketua Pemuda Desa Bakan, Jun Mokoagow mengatakan, informasi yang diperolehnya ada pengakuan dari seorang warga Bakan bersama warga desa lain yang pernah menyetor ke polisi agar bisa menambang emas. Makanya, petugas propam datang ke Desa Bakan.
"Situasi dan kondisi di Bakan sebenarnya sudah kondusif. Hanya saja karena ada isu ada penangkapan lagi, masyarakat jadi resah. Makanya keluar rumah," kata dia. (suk)