Minyak Tanah
Warga Kalasey Resah Minyak Tanah Langka
ejumlah warga Kalasey I Kecamatan Pineleng Minahasa resah karena kelangkaan minyak tanah selang tiga pekan terakhir
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sejumlah warga Kalasey I Kecamatan Pineleng Minahasa resah karena kelangkaan minyak tanah selang tiga pekan terakhir. Hernie, Warga Kalasey I mengeluh, minyak tanah jadi barang langka.
"Sudah tiga minggu minyak tanah tidak masuk di pangkalan sini. Kita terpaksa beli di pengecer dengan harga Rp 6000 per kilogram. Soalnyapakai elpiji takut meledak," ujarnya, Selasa (23/11/2011).
Keluhan senada diutarakan, Giyan Anis. Ia mempertanyakan proses penyaluran minyak tanah yang jadi barang sulit selang tiga pekan terakhir. "Bagimana sebenarnya proses distribusinya, kenapa lama baru sampai di masyarakat minyak tanah yang bersubsidi" ujarnya.
Pemilik pangkalan minyak tanah di Kalasey ketika dikonfirmasi mengaku pihaknya telah menyetorkan uang ke agen untuk jatah minyak tanah. Ia mengakui akhir-akhir ini masih mendapatkan jatah minyak tanah. "Namun jatahnya jauh berkurang dari biasanya," ujarnya.
Terpisah, Ivonne Lolaen, Manajer KUD Wenang, pemegang hak penyaluran distribusi minyak tanah di wilayah Minahasa dan Minahasa Utara mengatakan, pihaknya akan mengirimkan jatah minyak ke pangkalan yang melunasi setoran. "Kalau tidak lunas kami tidak akan mengirimkan minyak tanah," ujar Lolaen.
Ia mengakui memang Pertamina melakukan pengurangan jatah minyak tanah. Khusus KUD Wenang, kata Lolaen, jatah berkurang sekitar 75 persen dari biasanya.
Ia menambahkan saat ini memang terjadi pengurangan minyak tanah dari pihak pertamina, "Kalau awal tahun tidak ada pengurangan nanti akhir November baru ada pengurangan. Sehingga di beberapa pangkalan yang kami naungi ada yang sebulan sekali kirim. Itupun mereka harus menyetor uang terlebih dahulu" ujarnya.(lan)