Minyak Tanah
Warga Bersitegang Antre Minyak Tanah
Panjangnya antrean warga dari berbagai usia, tak pelak menimbulkan kericuhan jika ada warga yang tidak sabar antre
Lus Manumpi (37) warga Molas lingkungan V menturkan, sejak pengumuman putusan pencabutan subsidi, mitan sudah sulit didapat. Biasa katanya, sebulan dua kali Pertamina memasok mitan. Mengantisipasi terjadi kekacauan, Polsek Bunaken melakukan pengamanan, dua personel di tempatkan, mengawasi distribusi mitan.
Tak hanya di Manado, di kabupaten lain di Sulut, antrean mitan juga terjadi. Di Minahasa Tenggara, warga lima desa di Kecamatan Belang yaitu Buku, Tababo, Belang, Borgo, dan Watuliney berebut antre mitan di pangkalan milik Suparti di Desa Buku.
Warga yang berdesak‑desakan sempat bersitegang dan saling dorong. "Sudah panas, saling dorong, cuma dibatasi 3 liter lagi," keluh seorang ibu.
Warga lainnya memastikan mitan tersebut menjadi rebutan karena sudah hampir sebulan kosong sedangkan harga di warung eceran menembus harga sampai Rp 7 ribu rupiah. "Ini baru masuk, makanya penuh sekali, mereka dari desa‑desa tetangga juga semuanya kesini, kalau di warung bisa sampai Rp 7 ribu jadi walaupun panas dan berdesakan tetap antre," ujar warga lainnya yang berada di depan pangkalan.(ryo/erv/amg/lan/uke)