GMIM
GMIM Prihatin pada Diskriminasi Warga Kristen di Daerah Lain
Ketua Sinode GMIM, Pdt Piet Tampi menyatakan, GMIM sangat prihatin pada kondisi warga kristen lain di Indonesia
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Ketua Sinode GMIM, Pdt Piet Tampi menyatakan, GMIM sangat prihatin pada kondisi warga kristen lain di Indonesia yang sulit mengekpresikan keimanannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Tampi saat menghadiri Sidang Tahunan Majelis Sinode GMIM ke-24 di jemaat Paulus Winebetan. Dirinya mengatakan, GMIM ikut menggumuli masalah yang kerap muncul dibeberapa wilayah di Indonesia.
Menurutnya, kondisi ini harusnya bisa diperhatikan semua pihak, karena warga Kristen di beberapa daerah tersebut tidak bisa melaksanakan ibadah dan tidak bisa mendirikan bangunan gereja padahal telah mendapat persetujuan dari pihak yang memiliki kepentingan.
"GMIM prihatin pada kejadian seperti ini. Dalam Sidang Tahunan Majelis Sinode GMIM saat ini bisa dikeluarkan sebuah rekomendasi kepada pemerintah untuk memperhatikan masalah ini," ujarnya.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan GMIM dalam rangka menyelesaikan masalah internal seperti UKIT, Tampi menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan pertemuan dengan warga GMIM yang duduk di birokrasi dan politik. Menurutnya, dalam pertemuan tersebut telah muncul dorongan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Dari percakapan yang dilakukan saat itu, kami mendapat dorongan untuk melakukan tindakan tegas dalam menyelesaikan masalah ini. Namun langkah yang akan dilakukan tentunya harus berdasarkan pada aturan hukum yang berlaku," ujarnya.
Dalam Sidang Tahunan Majelis Sinode saat itu, Tampi mempersilahkan peserta untuk mengangkat masalah ini serta mencari jalan keluar bersama untuk menyelesaikan pergumulan itu. (luc)