Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tanah Longsor

Mayat Diko Ditemukan Di Bawah Pohon Tumbang

Longsor yang terjadi di ruas jalan antara Desa Manembo dan Atep, Kecamatan Langowan Selatan

Editor: Andrew_Pattymahu


TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Longsor yang terjadi di ruas jalan antara Desa Manembo dan Atep, Kecamatan Langowan Selatan merenggut satu korban jiwa.

Diko Solang (41), warga Desa Kaweng, Kecamatan Kakas ditemukan tak bernyawa setelah kejadian longsor yang terjadi Sabtu (3/9/2011), sekitar pukul 17.30 Wita. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek ini ditemukan oleh warga yang dibantu anggota polisi dari Polres Minahasa, Kodim 1302 Minahasa, dan SAR Minahasa pada Minggu (4/9/2011), sekitar pukul 14.00 Wita.

Jenazah korban ditemukan sekitar 150 meter dari lokasi longsor. Korban terbawa longsoran tanah kedalam jurang sedalam sekitar 40 meter. Saat ditemukan, korban tertindih sebuah batang pohon dan tertimbun tanah.

Regen Rombot (19), pria yang nyaris menjadi korban dalam kejadian longsor tersebut menceritakan, sekitar pukul 17.30 Wita, dirinya mengendarai sepeda motor dari arah Desa Palamba menuju Langowan. Saat tiba di Desa Atep, dirinya bertemu Meyti Pangemanan (36) dan Jemsi Pinontoan (37) pasangan suami isteri asal Desa Manembo. Pasangan suami isteri ini bermaksud pulang kerumah dari kebun.

Dirinya menjelaskan, saat itu hujan deras mengguyur daerah tersebut. Setelah berbincang, mereka sepakat berjalan bersama. Saat sedang berjalan, sepeda motor yang dikendarai Diko Solang ternyata telah bergabung dengan dua sepeda motor tersebut.

Setelah melewati Desa Atep, putra Camat Kakas Barat ini menceritakan, mereka mulai melihat beberapa titik longsor di badan jalan. Namun karena mengendarai sepeda motor, mereka masih bisa melintas di titik-titik longsor tersebut. Sekitar dua kilometer dari perkampungan, mereka melihat sebuah longsoran yang besar dan menutupi jalan.

"Awanya kami menemukan longsoran yang cukup besar. Namun kami bisa melewati daerah tersebut. Beberapa meter setelah longsoran besar yang pertama, kami bertemu dengan Hukumtua Atep yang mengendarai mobil. Kami sempat memberikan peringatan kalau ada longsoran besar yang mungkin tidak bisa dilewati mobil," ujarnya.

Dirinya mengatakan, setelah bertemu dengan Hukumtua Atep, tiga kendaraan sepeda motor ini melanjutka perjalanan dibawah guyuran hujan deras. Hanya beberapa puluh meter dari lokasi longsoran yang pertama, mereka kembali dihadapkan pada titik longsoran yang baru. Dirinya menjelaskan, longsoran itu menutupi jalan, namun tidak terlalu banyak. Hanya tanah beberapa centimeter dan ranting-ranting pohon.

Karena tanah telah menutupi badan jalan, Meyti Pangemanan dan Jemsi Pinontoan yang berada paling depan turun dari sepeda motornya untuk mencoba membersihkan longsoran tanah.

"Saya dan pengendara motor yang dibelakang (Diko Solang) tetap berada di atas motor untuk memberikan penerangan pada dua orang didepan yang sedang membersihkan jalan. Tiba-tiba saya mendengar bunyi gemuruh yang sangat kuat, diikuti longsoran tanah kearah kami," ujarnya.

Longsoran tanah disertai batang pohon ini langsung jatuh kearah empat orang yang berada di tempat tersebut. Akibatnya, empat orang tersebut dan tiga sepeda motor mereka terbawa longsoran tanah.

"Saat longsor, saya sempat melihat dua orang didepan saya dan sepeda motor mereka hilang. Selanjutnya, longsoran tanah mengenai saya dan menghantam pengendara motor dibelakang saya," ujarnya.

Beruntung bagi Regen dan Jemsi, karena walau terkena longsoran tanah, keduanya tetap berada di permukaan tanah, dan tidak terdorong kedalam jurang di samping kanan mereka. Naas dialami Diko dan Meyti, karena keduanya tersapu longsoran tanah kearah jurang.

Regen mengatakan, seusai terbawa longsoran tanah sejauh beberapa meter, dirinya sempat panik dan berusaha mencari orang lain yang sebelumnya bersama dirinya. Beberapa menit mencari, dirinya hanya bertemu Jemsi, sedangkan dua orang lainnya tidak ditemukan. Merasa kedua orang tersebut telah tertimbun longsor, mereka langsung berlari kearah perkampungan untuk mengejar mobil Hukumtua Desa Atep yang beberapa menit sebelumnya berpapasan dengan mereka.

Beruntung mobil tersebut belum berjalan jauh karena masih tertahan oleh longsoran tanah. Setelah menceritakan kejadian yang baru menimpa mereka, Hukumtua Desa Atep langsung bergegas kembali ke kampung untuk meminta bantuan warga mencari dua orang yang hilang tertimpa longsoran tanah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved