Demam Berdarah Dengue
Dinkes Sulut: Kejadian Luar Biasa DBD Bisa Terulang
Kejadian Luar Biasa (KLB) Dengue Demam Berdarah (DBD) bisa terulang kembali memasuki musim kemarau sebentar lagi.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kejadian Luar Biasa (KLB) Dengue Demam Berdarah (DBD) bisa terulang kembali memasuki musim kemarau sebentar lagi. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut dr Maxi Rondonuwu DHSM, Jumat (8/7/2011).
Mengantisipasi hal tersebut, Rondonuwu mengaku, akan mengirimkan surat ke kabupaten kota agar antisipasi DBD jangan sampai KLB 2010 terulang.
"Saya akan meminta persetujuan pak Sekprov Sulut (Ir Siswa Rachmat Mokodongan) setelah disetujui beliau, surat langsung kami kirimkan ke kabupaten kota," ujarnya.
Berdasar pengamatan menurutnya, DBD kemungkinan bisa mengarah ke KLB. Tips pencegahan dengan membersihkan lingkungan dan melakukan 3 M Plus. "Menutup, menguras mengubur kaleng-kaleng atau tempat-tempat penampung," jelasnya.
Selain itu ia juga mengingatkan soal debu atau abu dari aktivitas Gunung Soputan dan Gunung Lokon.
Ia menyarankan agar membersihkan rumah dari debu, menyiram halaman dengan air dan bila kuantitas abu meningkat dihindari keluar rumah atau menggunakan masker.
"Akibatnya bisa ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), namun sejauh ini belum ada laporan menyolok, kita baru lakukan survei dampak debu dan melakukan pencegahan," katanya.
Berdasar data Dinkes Sulut yang pernah dilansir Tribun Manado, KLB DBD yang terjadi pada tahun 2010, total pasien capai 1100, di beberapa wilayah terutama terbanyak di Manado dan Minsel.
Di Manado yang terbanyak ada 800 hingga 900 kasus DBD dan dari total 1100 kasus di Sulut. Dari 1100 kasus 3,5 persen meninggal, Dinkes Sulut menilai persentase tersebut cukup tinggi karena angka normal 1 persen, maka masuk kategori KLB.
Selain Minsel dan Manado, beberapa kabupaten/ kota lainnya, juga masuk kategori tinggi terjangkit DBD seperti Kota Tomohon, Kotamobagu dan Bitung.
Pada tahun 2010 menurut Dinkes Sulut, banyak masyarakat yang terlambat membawa pasien DBD ke puskesmas atau rumah sakit.
Pasien yang dibawa sudah masuk kategori dengue shock syndrome atau taraf yang membahayakan. Ketika terjadi demam pada anggota keluarga, yang bersangkutan diimbau langsung dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Pertolongan pertama cairan, atau air putih.
Cairan tersebut menurut Rondonuwu akan membantu kondisi tubuh pasien.