Berita Terkini
Begini Tiga Sehat Memimpin Indonesia Menurut Putut Prabantoro
Untuk memimpin Indonesia harus terpenuhi 3 (tiga) sehat selain memiliki karakter berkomitmen, berintegritas dan memiliki kesetiaan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Untuk memimpin Indonesia harus terpenuhi 3 (tiga) sehat selain memiliki karakter berkomitmen, berintegritas dan memiliki kesetiaan.
Sehat jasmani, sehat rohani dan sehat ideologi adalah tiga sehat yang dimaksud. Kekacauan yang terjadi dalam bangsa Indonesia belakangan ini antara lain terjadi karena sebagian pemimpin bangsa tidak memenuhi syarat tiga sehat itu.
Tiga sehat ini mendesak ditanamkan kepada generasi milenial karena mereka akan memimpin bangsa dan negara dalam kurun waktu lima belas tahun lagi.
Demikian ditegaskan oleh Alumnus Lemhannas PPSA XXI, AM Putut Prabantoro dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) kepada para peserta Kursus Kepemimpinan Dasar (KKD) Pemuda Katolik Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu (27/07/2019).
Menurut Putut Prabantoro, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan benegara tidak mencapai kondisi yang ideal jika sebagian pemimpinnya tidak sehat.
Memenuhi tiga sehat ini adalah prasyarat utama untuk memimpin negara dan bangsa yang besar seperti Indonesia.
BERITA TERPOPULER:
Baca: TERUNGKAP, Alasan Bripka Rachmat Efendy Memaksa Tahan Pelaku Tawuran & Rela Ditembak 7 Peluru
Baca: Tersinggung Ucapan Billy Syahputra, Tessa Mariska Ngamuk, Singgung Almarhum Olga?
Baca: Penyesalan Wanita Muda yang Nikahi Kakek 70 Tahun Demi Uang, Anak Sudah Tiga dan Alami Ini
Kesehatan jasmani tidak hanya secara fisik tidak sakit, tetapi juga faktor yang membentuk terbangunnya jasmani yang sehat, seperti pekerjaan sebagai contoh, juga harus sehat.
“Sehat rohaninya termasuk didalamnya juga sehat cara berpikir, mental dan kejiwaan. Kedua sehat ini yaitu jasmani dan rohani selalu terkait erat seperti dalam pepatah kuno mens sana in corpore sano yaitu dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Sehat rohani dan jasmani akan membentuk para pemimpin yang berkomitmen, berintegritas dan yang memiliki kesetiaan” ujar Putut Prabantoro yang juga Ketua Presidium ISKA Bidang Komunikas Politik.
Kekisruhan yang terjadi dalam hidup bermasyarakat (sosial), hidup berbangsa dan bernegara belakangan ini dapat terjadi, masih menurut Putut Prabantoro, karena sebagian pemimpin bangsa tidak sehat secara ideologi. Ada sebagian pemimpin negara atau bangsa ingin menggantikan ideologi Pancasila karena menganggap ada ideologi lain yang lebih sehat.

Indonesia juga sangat membutuhkan pemimpin yang berkomitmen, berintegritas dan memiliki kesetiaan. Meskipun tanpa ada orang yang menagih, seorang pemimpin harus memenuhi komitmen perkataannya. Oleh karena itu mereka yang memenuhi komitmen selalu dikatakan sebagai Pemimpin yang berintegritas dengan menunjukkan satunya kata, perbuatan dan perasaan, yang ketiga unsur ini menjadi satu kesatuan tak perpisahkan.
“Yang lebih penting adalah seorang pemimpin bangsa harus memiliki kesetiaan harus terhaap bangsa dan negara demi sumpah atau janji yang telah diucapkannya. Tanpa kesetiaan, sumpah atau janji yang diucapkan tidak memiliki arti apapun.
“Belanda memungkin menjajah nusantara selama ratusan tahun karena sebagian pemimpin daerah atau kerajaan tidak memiliki komitmen, integritas serta kesetiaan. Dengan mudah akhirnya, Belanda menjalankan politik adu domba karena mereka tahu bangsa nusantara sebagai cara melanggengkan kekuasaannya,” jelas Putut Prabantoro.
BERITA POPULER:
Baca: PERINGATAN Dini BMKG Senin 29 Juli 2019, Ada Awan Gelap Cumulonimbus Dapat Menimbulkan Angin Kencang
Baca: Pramugari Mengadu ke Hotman Paris, Teman Mereka di-PHK Lantaran Tolak Keinginan gini-gini Pimpinan
Baca: Jadwal Persahabatan Chelsea vs Reading, Pulisic Diproyeksi jadi Bintang Baru
KABAR SELEBRTIS TRIBUN MANADO:
Baca: Dulu Terkenal Tapi Sombong, Lalu Jatuh Miskin di Indonesia, Sekarang Begini Nasib Artis Korea Ini
Baca: Intip Rumah Mewah Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, Kamar Sedah Mirah Paling Menarik Perhatian
Baca: Hadiri Pesta Siti Badriah, Sule dan Naomi Sazkia Makin Mesra, Mengaku Bosan Ditanya Soal Pernikahan
Sebelumnya, anggota DPD/MPR RI Anang Prihantoro menyampaikan pemahaman terkait kepemimpinan yang memiliki prinsip. Anang menyebutnya Pemimpin Yang Berprinsip yakni pemimpin yang berjatidiri karena memegang teguh prinsip.
Menurut Anang, kepemimpinan yang berprinsip itu harus memiliki tiga nilai yakni nilai moralitas, nilai integritas dan nilai kapasitas.