Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

KKB Diminta Kembali ke NKRI, Egianus Kagoya Tunjukkan Amunisi, Diduga Sodoran 'Orang Kuat' Ibu Kota?

Bahwa Egianus itu saudara kita semua hanya saja saat ini kita lagi tidak sepaham, untuk itu kita rangkul dan mengajak dia untuk kembali ke NKRI.

Editor: Frandi Piring
Tribun Timur
KKB 

TRIBUNMANADI.CO.ID - Konflik KKB Papua semakin menjadi-jadi setelah penyerangan yang terjadi di Nduga, Papua.

KKB Egianus Kogoya berkali-kali melakukan serangan pada TNI.  

Terbaru Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya menyerang TNI pengawal pembangunan Jalan Trans Papua yang menewaskan Prada Usman Hambelo, Sabtu (20/7/2019), dan penyerangan Selasa (23/7/2019) yang gagal total dan bahkan mengakibatkan korban di pihak KKB Papua.

Bahkan ratusan amunisi KKB diamankan, seiring informasi orang kuat di ibu kota sebagai sumber sodoran persediaan amunisi kelompok kriminal yang dipimpin Egianus Kagoya itu.

Tak cukup hanya itu, beberapa hari belakangan ini KKB Egianus Kogoya juga memamerkan amunisi yang mereka punya.

Foto-foto yang menunjukkan ratusan hingga seribuan amunisi baru diposting beberapa akun, termasuk akun Facebook bernama Marinus Yaung.

Marinus mengaku mendapat kiriman foto dari anggota kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Egianus Kogoya di Ndugama, sehingga membuatnya cukup terkejut.  

Pimpinan KKB Egianus Kogoya pamer amunisi.
Pimpinan KKB Egianus Kogoya pamer amunisi. (Facebook TPNPB)

Dalam unggahannya, Marinus menduga ada keterlibatan orang kuat Jakarta sebagai aktor dalam konflik Nduga.

Berikut postingan lengkap Marinus:

Mendapat kiriman foto ini dari anggota kelompok TPNPB Egianus Kogoya di Ndugama, membuat saya cukup terkejut. Kabar terakhir yg saya dengar senjata dan amunisi mereka berkurang.

Tapi melihat foto ini, dengan banyaknya peluru di depan saudara Egianus Kogoya, saya semakin yakin bahwa konflik berdarah di Nduga ini ada " orang kuat " di Jakarta yang menjadikanya sbg proyek keamanan untuk terus merawat dan melanggengkan konflik dan kekerasan di Papua.

Ratusan prajurit TNI dan Polri yang bertugas di wilayah operasi pegunungan tengah Papua, ada diantara mereka oknum-oknum yang berperan sbg " sumber atau pabrik " peluru dan amunisi kelompok separatis Papua.  

Baca: TNI Serang Markas KKB Papua, Kocar-Kacir 3 Pasukan jadi Korban, Egianus Kagoya Cs Bakal Balas Dendam

Baca: KISAH KKB PAPUA VS KOPASSUS: Sintong Panjaitan Pimpin 50 Prajurit Kopassus untuk Ladeni Ormas KKB

Baca: Kronologi KKB Papua yang Dipukul Mundur Prajurit TNI hingga Masuk Jurang, Aksi Saling Balas Tembakan

Cukup mengherankan bagi saya, Pangdam Cenderawasi silih berganti, Kapolda Papua juga demikian, tapi tidak ada yang mampu mengontrol dan mengawasih dgn ketat anak buahnya di lapangan.

Transaksi senjata dan peluru bisa terjadi di kota jayapura, di sentani, di kota Wamena, di jalan trans Papua, antara oknum aparat keamanan dgn kelompok separatis, tanpa perna bisa dihentikan dgn tuntas. Operasi di Nduga jgn hanya untuk memutuskn supply makanan di kelompok separatis, memutuskan supply peluru juga perlu dilakukan.

Yang saya kuatirkan adalah konflik Nduga akan didesign semakin besar dan akan menjadi " pasar dagang senjata " yang bisa mengundang broker asing ikut beraktifitas di dalamnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved