MotoGP
Fabio Quartararo Masih Mengindolakan Valentino Rossi dan Menganggapnya Pahlawan
Berdasarkan hasil balapan terakhir pada MotoGP Jerman 2019, kiranya tidak berlebihan bila menyebut Fabio Quartararo telah melampaui sang guru.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penampilan Fabio Quartararo di musim perdana kelas premier MotoGP cukup impresif.
Keberhasilan Fabio Quartararo salah satunya karena banyak belajar dari sosok Valentino Rossi.
Fabio Quartararo tak segan menyebut penampilan impresifnya sejauh ini tak lepas dari pembalap pabrikan Yamaha itu.
Quartararo juga tak menampik bila sampai saat ini dia masih mengidolakan Valentino Rossi dan menganggapnya sebagai pahlawan.
Berdasarkan hasil balapan terakhir pada MotoGP Jerman 2019, kiranya tidak berlebihan bila menyebut Fabio Quartararo telah melampaui sang guru.
Meski begitu, Quartararo tetap rendah hati dan menyebut keberhasilannya saat ini tak lain juga karena melihat data motor Yamaha M1 milik Rossi.
"Sepuluh tahun yang lalu saya masih menunggu untuk meminta foto dan tanda tangan Rossi. Kini kami menunggangi motor yang sama," ujar Quartararo dikutip BolaSportcom dari corsedimoto.
Baca: Andrea Dovizioso Buka Suara Terkait Penurunan Performa Ducati di MotoGP 2019
Baca: Jadwal MotoGP 2019 - Bertempat di Republik Ceska, Berlangsung di Sirkuit Brno 4 Agustus 2019
"Namun itu semua terjadi karena saya banyak belajar dari Valentino Rossi, juga Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli."
"Di beberapa trek, saya harus belajar mengenai cara berbelok maupun mengendalikan akselerasi. Banyak hal yang harus saya pelajari juga dari motor saya," tuturnya melanjutkan.
Di sisi lain, Fabio Quartararo juga terkesima dengan kerendahan hati The Doctor yang tak segan untuk belajar juga darinya.
"Misalnya saat di sirkuit Mugello. Saat itu saya sungguh-sungguh cepat saat latihan, sementara Rossi mengalami masalah di sesi latihan pertama," tutur Quartararo bercerita.
"Kemudian dia mempelajari data saya. Bagi saya, ini sungguh-sungguh hal yang aneh," kata pembalap Petronas Yamaha SRT itu melanjutkan.
Terakhir, rookie asal Prancis tersebut mengatakan bahwa dia masih harus banyak beradaptasi dengan MotoGP.
"Jujur, banyak hal dari MotoGP yang berbeda dengan Moto2. Saya harus mengecek ban dan bahan bakar lalu membuat setidaknya tiga perencanaan untuk gas supply dan engine break," tuturnya.
"Di MotoGP, Anda tidak hanya dituntut untuk cepat tetapi juga meminimalisasi kesalahan sekecil mungkin," tutur Fabio Quartararo memungkasi.