Berita Nasional
Ayahnya Tewas Kasus Polisi Tembak Polisi, Grace Cenia Effendy Tetap Ingin Jadi Polwan
Grace Cenia Effendy (18) ingin menjadi polisi wanita (polwan) mengikuti jejak karier ayah tercintanya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Grace Cenia Effendy (18) ingin menjadi polisi wanita (polwan) mengikuti jejak karier ayah tercintanya.
Ayahnya, Bripka Rachmat Effendy (41), tewas dengan tujuh luka tembak oleh tangan juniornya, Brigadir Rangga Tianto (32).
Kasus polisi tembak polisi itu terjadi di ruang SPKT Polsek Cimanggis, Kota Depok, Kamis (25/07/2019) malam.
Arsyad Muhammad Zaelani (70), ayah Bripka Rachmat Effendy (41), pun mendukung cita-cita cucunya.
"Yang tertua, Grace, yang mau jadi polisi juga seperti bapaknya," ujar Arsyad kepada Warta Kota (grup tribunmanado.co.id) di rumah duka Bripka Rachmat, Jumat (26/07/2019).
Tepatnya, di Permata Tapos Residence, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
• Baca: Inilah Pistol yang Digunakan dalam Kasus Polisi Tembak Polisi di Polsek Cimanggis, Senpi Tipe HS-9
• Baca: Brigadir RT Tujuh Kali Tembak Bripka RE Hingga Tewas, Polda Metro Jaya Tunggu Hasil Otopsi
"Walaupun anak saya hidupnya berakhir seperti ini, saya tetap dukung cucu saya untuk jadi Polwan," katanya mantap.
Sang kakek juga menyerahkan keputusan kepada cucunya untuk memilih satuan di kepolisian, termasuk bila mengikuti jejak ayahnya sebagai personel Ditlantas Polda Metro Jaya.
"Mau bertugas di mana pun, mau di Lantas atau apa, sama saja. Yang penting sama-sama mengabdi untuk negara. Saya juga udah ikhlas kehilangan anak saya," katanya.
Di sisi lain, kata Arsyad, anak kedua Bripka Rachmat bernama Tito Rachmat Effendy (13), baru saja masuk ke Pesantren Darul Ulum Sukabumi.
Mendukung
Irjen Zulkarnain Adinegara, Kepala Korps Kepolisian Air dan Udara (Kakor Polairud) Baharkam Mabes Polri, sempat melayat ke rumah duka Bripka Rachmat, Jumat siang.
Irjen Zulkarnain adalah pimpinan tertinggi tempat Brigadir Rangga Tianto (32), pelaku penembak Bripka Rachmat, saat masih aktif berdinas di Ditpolairud.