Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wisatawan di Nusa Dua Panik: Begini Kondisi Bali saat Gempa

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6 mengguncang Bali, Selasa (16/7) sekira pukul 08.18 Wita. Episentrum gempa bumi terletak

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Foto: Twitter @boengsoe_
Kondisi di Ungasan Bali saat Gempa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6 mengguncang Bali, Selasa (16/7) sekira pukul 08.18 Wita. Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada kedalaman 104 km.

Gempa dirasakan di seluruh wilayah julukan Pulau Seribu Pura itu serta membuat panik warga maupun wisatawan yang tengah asyik berlibur salah satunya di kawasan The Nusa Dua Bali. Bahkan gerbang masuk Nusa Dua ambruk dan membuat wisatawan baik lokal atau mancanegara panik.

Baca: Richard Sualang Bicara Konfercab PDIP hingga Cengkih

“Gempa bumi tadi dirasakan lumayan keras di Kawasan The Nusa Dua. Wisatawan yang menginap sempat panik saat gempa tetapi langsung dapat ditenangkan oleh staf Hotel. Terdapat kerusakan minor seperti genteng jatuh di beberapa hotel di kawasan dan bangunan mengalami retak sedikit,” ujar Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita kepada awak media.

Ngurah Ardita menambahkan operasional di Kawasan The Nusa Dua tidak terganggu, dan pihaknya kini tengah melakukan asessment terhadap Gapura yang mengalami kerusakan itu untuk penanganan dan renovasi. Selain itu tidak ada wisatawan yang menginap menjadi korban atau mengalami luka ringan.

Dan saat ini okupansi hotel di Kawasan The Nusa Dua mencapai 70 persen lebih. Tetapi mereka (wisatawan) tidak langsung memutuskan untuk check out mendadak usai bumi berguncang.

“Akibat gempa bumi tadi dan saat ini kondisi di Kawasan The Nusa Dua aman dan clear. Infrastruktur tidak ada kerusakan mayor hanya minor saja tidak ada kerusakan besar. Di hotel-hotel juga operasional berjalan seperti biasa dan aman,” tegas Ngurah Ardita.

Sementara itu Manager On Duty Inaya Putri Hotel, Diah Anggraeni menyampaikan okupansi atau tingkat hunian hotel saat ini berada di angka 90 persen. “Gempa bumi pagi tadi tamu-tamu sempat panik berhamburan keluar hotel namun tertanggulangi dengan cepat. Sejauh ini tidak ada tamu yang luka ringan tertimpa genteng atau lainnya. Bangunan hotel pun hanya retak sedikit di beberapa sisi,” ujarnya.

Baca: KPK Pecat Pengawal Tahanan Idrus: Begini Alasannya

Terpisah, akibat gempa tersebut, puluhan masyarakat yang tinggal di Gang III Sanglah Utara Jalan Serma Made Pil berlarian keluar hingga ke jalan. Salah satu penghuni di sana Atikatul Fitriyah mengatakan, seketika terjadi gempa dirinya langsung lari bersama penghuni lainnya.

"Aku lagi enggak pakai sandal dan enggak pakai hijab keluar gang," tuturnya kepada Tribun Bali saat dihubungi via pesan WhatsApp.
"Banyak kali pokoknya (yang keluar berlarian), kan di sini bangunan rapat-rapat," imbuhnya lagi. Di SDN 1 Ungasan yang juga terdampak gempa, tampak pecahan genteng berserakan di halaman sekolah. Sejumlah ruang kelas tampak berantakan, dan plafonnya jebol.

Saat gempa terjadi, para siswa dan guru berhamburan ke luar kelas. "Saat gempa terjadi, para siswa berhamburan lari ke luar kelas," ujar Kepala Sekolah SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri.

Sesaat setelah gempa, para siswa langsung dipulangkan. Hal ini dilakukan mengantisipasi terjadinya gempa bumi susulan. Gempa yang terjadi juga menyebabkan gedung DPRD Gianyar mengalami sejumlah kerusakan. Bahkan, murda atau ornamen genteng terbuat dari beton, dengan diameter sekitar 60 centimeter (cm) jatuh menimpa atap toilet dan ruang Tata Usaha (TU) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Gianyar.

Namun beruntung, ketika ornamen merusak bangunan Rutan Gianyar ini, para staf telah menyelamatkan diri ke lapangan Rutan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, kerusakan yang dialami relatif parah.

Pantauan Tribun dua orang tukang tengah memperbaiki atap toilet dan ruang TU Rutan Gianyar pukul 12.35 Wita. Atap tersebut tampak berlubang dengan diameter mencapai 2 meter x 70 cm. Kerusakan itu disebabkan tertimpa ornamen gedung DPRD Gianyar, yang jaraknya relatif dekat.

“Banyak kerusakannya, gentengnya, pondasi genteng, plafon, instalasi listrik juga rusak. Ya, hari ini bisa langsung diselesaikan pengerjaannya,” ujar pekerja sembari bekerja memasang kayu reng baru pada atap Rutan Gianyar.

Baca: Begini Ekspresi Pebulutangkis Tercantik di Dunia usai Menderita Kekalahan

Kepala Rutan Kelas IIB Gianyar, I Nyoman Mudana saat ditemui, membenarkan kerusakan tersebut akibat tertimpa ornamen atap gedung DPRD Gianyar. Namun pihaknya bersyukur lantaran ketika peristiwa tersebut terjadi, para staf Rutan telah menyelamatkan diri ke lapangan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved