Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Dampak Pertemuan Jokowi-Prabowo, Rupiah Menguat
Pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto akhir pekan lalu memberi dampak terhadap rupiah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto akhir pekan lalu memberi dampak terhadap rupiah.
Kurs rupiah teradap dolar Amerika Serikat menguat. Kurs rupiah kembali memasuki level di bawah Rp 14.000 per dollar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 10.32 WIB, rupiah pasar spot menguat 0,51 persen ke Rp 13.936 per dollar AS.
Pada pukul 11.32 WIB, kurs rupiah menguat ke level Rp 13.925 per dollar AS.
Kemudian, pada pukul 12.18 WIB, rupiah bertengger di level Rp 13.932 per dollar AS.
Baca: Pidato Jokowi, Berpesan untuk Jadi Oposisi yang Mulia & Tanpa Dendam, Ini Tanggapan Koalisi 02
Baca: Pria Ini Divonis Meninggal Dunia, Pemakaman Sudah Disiapkan, Tiba-tiba Ada Air yang Keluar dari Mata
Baca: Audy Rambing Habiskan Rp 5 Juta Untuk Perayaan Pengucapan Syukur
Terakhir, rupiah mencapai level di bawah Rp 14.000 per dollar ketika Februari lalu senilai Rp 13.992 per dollar AS.
Senada, rupiah pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menguat ke Rp 13.970 per dollar AS atau 0,82 persen dari posisi pekan kemarin Rp 14.085 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Faisyal mengungkapkan penyebab penguatan ini lebih banyak berasal dari faktor domestik.
Dari faktor domestik, Faisyal mengungkapkan pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo memberi dorongan paling besar terhadap penguatan rupiah di pagi ini.
"Paling tidak meredakan ketegangan politik sehingga investor cukup yakin perkembangan ekonomi akan berjalan cukup kondusif juga," ujar Faisyal.
Sependapat, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim juga menyebutkan dampak pertemuan Jokowi dan Prabowo berpengaruh terhadap pergerakan rupiah.
Selain itu, Ibrahim juga menyebutkan adanya dampak dari pidato visi Indonesia yang disampaikan Presiden Jokowi, Minggu (15/7/2019) malam.
"Pidato Jokowi kemarin luar biasa karena akan fokus terhadap infrastruktur jadi sesuai dengan program saat pilpres.
"Ini memang sedikit mengangkat sentimen positif terhadap pergerakan rupiah," ujar Ibrahim.
Faisyal dan Ibrahim sependapat posisi rupiah di bawah Rp 14.000 per dollar AS ini akan bertahan sampai penutupan hari ini.
