Ditolak Masuk SMP, Seorang Remaja Mengancam Bunuh Diri
Seorang remaja putri mengancam akan bunuh diri lantaran tak diterima di sekolah negeri.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang remaja putri mengancam akan bunuh diri lantaran tak diterima di sekolah negeri.
Remaja berinisial Mn tersebut tak bisa masuk SMP lantaran usianya yang sudah dianggap lewat.
Menurut Isfadilla, ayah MN, Mn uring-uringan dan sering menangis ketika tahu dirinya ditolak masuk SMP Negeri tidak jauh dari rumahnya.
Rumah mereka di Kelurahan Kapling, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Tidak saja uring-uringan, Mn sering mengancam minggat dan ingin bunuh diri.
Baca: Ini Pebulu Tangkis Indonesia yang Terciduk Beri Selamat ke Si Cantik Gronya Somerville, Bukan Kevin
Baca: Pesulap Bernama Pak Tarno Menikah Dengan Pramugari Cantik, Ini Kisahnya
Baca: News Analysis Ferry Liando - Jika Tak Adili Rizieq, Negara Harus Minta Maaf ke Vanesha Angel
TONTON JUGA:
"Dia sering menangis, mau minggat dari rumah dan bunuh diri. Bilangnya memang tidak langsung.
"Dia bilang kalau tidak sekolah lebih baik ikut mamak (ibu) aja ke dalam kubur. Ibunya sudah meninggal," kata Isfadilla yang dihubungi melalui telepon, Rabu (10/7/2019).
Diceritakan Isfadilla, putri ketiganya itu ditolak SMP Negeri setempat karena terbentur aturan batasan usia penerimaan.
Dalam Permendikbud nomor 14 tahun 2018, diatur syarat usia masuk SMP adalah maksimal berusia 15 tahun terhitung 1 Juli 2019.
Panitia PPDB SMP yang dituju mengacu pada aturan tersebut. Sementara Mn berusia 15 tahun per Mei 2019.
Isfadilla mengaku dirinya sudah konsultasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Karimun, Bakri Hasyim mengenai masalah yang dihadapinya namun berakhir kekecewaan.
"Anak saya disuruh ambil paket (B) saja. Tidak punya hati mereka. Anak saya tidak terlambat masuk sekolah, cuma pernah tinggal kelas.
"Dia juga baru tamat SD tahun ini, jadi kenapa harus ambil paket," ungkapnya.
Isfadilla pun mengaku dirinya semakin bingung setelah lamaran anaknya untuk masuk ke salah satu SMP swasta di Karimun juga berakhir dengan penolakan.