Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Kisah PNS Punya Istri 4 dan 10 Anak, Hidup Rukun dan Kemana-mana Selalu Bersama

Konsep poligami juga bukan sesuatu yang asing karena kakeknya punya beberapa istri. Ia mengatakan dirinya dan tiga istri Mseluku.

Editor: Indry Panigoro
tribun jabar
Ilustrasi menikah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perdebatan tentang poligami tengah ramai di kalangan pengguna media sosial di Afrika Selatan dipicu oleh acara realitas di TV yang mengangkat kisah keseharian Musa Mseleku, pria yang memiliki empat istri.

Sejak ditayangkan pada 19 Mei 2017, acara yang diberi nama Cinta dan Poligami ini selalu menduduki papan atas daftar topik populer di Twitter.

Mseleku PNS dan pengusaha perumahan berusia 43 tahun, menjadi bintang acara bersama 4 istri dan 10 anak.

Ia tinggal di dekat Durban dan tiap istri masing-masing diberi rumah yang letaknya berdekatan.

"Salah satu miskonsepsi terbesar tentang poligami adalah bahwa ini merupakan bentuk budaya yang menindas kaum perempuan," kata Mseleku kepada BBC Trending.

"Inilah salah satu alasan mengapa ada acara ini ... agar orang-orang melihat sendiri bahwa tidak ada penindasan dalam poligami yang saya jalani. Saya ingin menunjukkan bahwa seseorang bisa punya beberapa istri dan tetap menjadi suami yang baik," katanya.

Baca: Hanya Menggunakan Dua Alat Ini Empat Tahanan Kasus Narkoba Rusak Terali Besi dan Panjat Tembok

Baca: Poligami Bakal Dilegalkan, Istri Gubernur Non Aktif: Bukan Sesuatu yang Salah

Baca: Tak Ingin Dipoligami Habib Usman, Kartika Putri: Langsung Mundur

Tapi, tentu saja, tak semua setuju dengan pandangan Mseleku. 

Ada yang menganggap apa yang ia lakukan membatasi perempuan.

Misalnya, beberapa pengguna Twitter mempertanyakan mengapa Mseluku bersikeras keempat istrinya tak boleh keluar rumah setelah pukul 17.00.

Para istri ini juga harus meminta izin sebelum bertemu teman-teman mereka atau meminum alkohol.

Pengguna Twitter Miss-Puse mengatakan, "Tak boleh minum alkohol, jam malam mulai pukul 17.00 dan harus minta izin untuk keluar rumah, ini mengingatkan saya ke orang tua yang sangat ketat."

Pengguna lain, Karabo Mokgoko mengatakan bahkan orang tua yang ketat sekali pun tak akan memberlakukan jam malam ke anak-anak mulai pukul 17.00.

Bagaimana Mseluku menanggapi ini?

"Saya meyakini, di setiap rumah tangga, terutama di Afrika Selatan bahwa suami adalah pemimpin," kata Mseluku.

Ia menambahkan bahwa dirinya juga harus mengikuti pembatasan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved