Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemerintah Tawarkan Abadikan Nama Pembayar Pajak Teladan untuk Jalan hingga Kereta Api

Pemerintah India menawarkan untuk mengabadikan nama pembayar pajak untuk nama sekolah, jalan, atau kereta api.

Editor:
THINKSTOCKS/Wavebreakmedia Ltd
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah India menawarkan untuk mengabadikan nama pembayar pajak teladan untuk nama sekolah, jalan, atau kereta api.

Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan pajak. Pemerintah India tengah mengajukan proposal tersebut.

Dalam laporan Survei Ekonomi tahunan yang dirilis pada Kamis (4/7/2019), penerimaan pajak di salah satu negara raksasa Asia termasuk rendah.

Dalam proposal itu, 10 pembayar pajak teratas di sebuah distrik selama lebih dari satu dekade akan diabadikan untuk nama bangunan penting, monumen, jalan, hingga kereta api.

Keuntungan lainnya yang akan didapatkan oleh para pembayar pajak teladan yakni prioritas di bandara untuk boarding.

BERITA POPULER:

Baca: Terdapat Potensi Gempa Kekuatan 9 Magnetudo, BMKG Minta Masyarakat Tak Panik

Baca: Tak Lagi Jual Gorengan, Nenek Iro Malah Ikut Syuting Bareng Baim Wong, Honornya Fantastis

Baca: Penipuan Bermodus Video Call, 2 Wanita Manado Peras Korban di Manokwari Hingga Rp 50 Juta

Selain itu mendapat jalur tipe diplomatik khusus di keimigrasian. Demikian disampaikan dalam laporan pemerintah yang disusun kepala penasihat ekonomi India.

"Ide dasarnya adalah menciptakan keanggotaan eksklusif 'klub' yang memancarkan tidak hanya status sosial, tetapi juga kehormatan.

"Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu dalam menyebarkan norma sosial bahwa membayar pajak secara jujur merupakan tindakan yang terhormat."

Demikian laporan itu, seperti dikutip AFP.

Disebutkan bahwa proposal itu terinspirasi oleh dorongan teori ekonomi perilaku, yang mendorong seseorang ke arah perilaku ekonomi dan sosial yang lebih baik.

Namun proposal tersebut tidak menerangkan secara rinci kriteria apa yang akan digunakan untuk menentukan peringkat wajib pajak teladan.

India, salah satu negara terbesar Asia, tercatat memiliki jumlah pembayar pajak penghasilan yang rendah.

Dari total populasi 1,3 miliar, hanya 41 juta orang yang mengajukan dokumen pajak pada tahun keuangan 2017-2018, menurut kantor pajak.

"Hal ini sebagian besar karena masyarakat India memiliki penghasilan yang terlalu sedikit untuk membayar pajak, tetapi sejumlah besar warga lainnya dibebaskan dari kewajiban membayar pajak karena alasan lain."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved