Kabinet Kerja Jilid II
Banyak Figur Muda, Jokowi Diyakini Tak Akan Sulit Pilih Kader Partai Jadi Menteri
Joko Widodo tidak akan kesulitan memilih kader partai untuk mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Joko Widodo tidak akan kesulitan memilih kader partai untuk mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
Hal ini diyakini Politikus PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi.
Menurut dia, saat ini, banyak figur-figur muda terbaik sehingga Jokowi tidak akan kesulitan memilih.
"Pak Jokowi tinggal memilih yang terbaik dari yang baik. Tidak sulit Pak Jokowi memilih kader-kader terbaik untuk menjadi menteri."
Demikian kata Zuhairi dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta, Sabtu (5/7/2019).
Zuhairi mengatakan, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun ke depan akan fokus pada program pembangunan sumber daya manusia (SDM).
BERITA POPULER:
Baca: Terdapat Potensi Gempa Kekuatan 9 Magnetudo, BMKG Minta Masyarakat Tak Panik
Baca: Tak Lagi Jual Gorengan, Nenek Iro Malah Ikut Syuting Bareng Baim Wong, Honornya Fantastis
Baca: Penipuan Bermodus Video Call, 2 Wanita Manado Peras Korban di Manokwari Hingga Rp 50 Juta
Dengan demikian, menteri-menteri yang akan dipilih tentu harus yang mampu menjawab tantangan seputar pembangunan manusia.
"Fokus Jokowi bahwa kabinet adalah kabinet yang betul-betul membangun manusia Indonesia, yang mampu menjawab tantangan bangsa," ujar dia.
Ketika disinggung mengenai nama-nama menteri yang akan diusulkan oleh PDI-P ke Presiden Jokowi, Zuhairi hanya menjawab secara diplomatis.
"Kami lebih tertarik bagaimana membumikan ideologi bangsa sehingga bagaimanapun kabinet yang akan datang sungguh-sungguh untuk membumikan Pancasila.
"Tantangan ke depan lebih besar, kalau Pancasila kokoh, Indonesia akan menjadi negara besar," ujar Zuhairi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024.
Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.
"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik.