Sulut Maju

Kemendikbud Sebut OSN Ajang Calon Ilmuan Kelas Dunia: Simak Pesan Gubernur Olly kepada Peserta

TRIBUN MANADO/SITI NURJANAH
Peserta OSN 2019 Target Juara Satu dan Bawa Pulang Medali Emas, Patah Kaki Tak Jadi Halangan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Olimpiade Sains Nasional (OSN) XVIII 2019 diselenggarakan di Sulawesi Utara mulai 30 Juni hingga 6 Juli 2019. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi mengatakan, OSN ajang tahunan ke-18 menjadi satu di antara upaya pemerintah untuk mencetak calon ilmuan berkelas dunia.

"Diyakini sains dan tekhnologi sangat membantu manusia dalam meningkatkan taraf kehidupan dan menyelesaikan permasalahan yang ada secara cepat dan akurat," ujarnya di depan para peserta dan guru pendamping di Grand Kawanua International City (GKIC), Senin (1/7/2019), pukul 10.39 Wita.

Baca: Perkenalkan Sulut United ke Publik: Begini Target Gubernur Olly

Ia menambahkan, siswa yang berprestasi akan mendapatkan hadiah berupa tabungan, piagam dan medali atau piala. "Provinsi yang berhasil mengumpulkan medali atau piala terbanyak akan mendapatkan predikat sebagai juara umum dan berhak memboyong piala bergilir Mendikbud," ujanya.

Tahun lalu, juara umum OSN XVII yang digelar di Padang, Sumatera Barat adalah DKI Jakarta. Tahun ini, OSN jenjang SMA/MA diikuti oleh 1.078 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang berlaga di bidang Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Komputer, Ekonomi, Kebumian, Geografi dan Informatika.

OSN jenjang SD/MI diikuti oleh 272 peserta yang berlaga di bidang Matematika dan IPA, SMP/MTs diikuti oleh 396 peserta yang berlaga di bidang Fisika dan Biologi. Untuk seluruh total pastisipan termasuk guru pendamping, juri dan panitia mencapai 2.064 orang.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, kegiatan OSN tersebut tidak hanya meningkatkan sains, tekhnologi dan matematika, tetapi juga untuk menumbuhkan karakter siswa yang jujur, disiplin, sportif, tekun, kreatif dan cinta tanah air. "Hal tersebut melalui pengenalan akan budaya dan potensi daerah Sulut yang merupakan bagian tak terpisahkan dari NKRI," ujarnya.

Baca: 9 Jenderal Capim KPK Ini Belum Lapor Kekayaan: Begini Kata ICW

Ia mengajak kepada para peserta dapat memanfaatkan kegiatan tersebut untuk menjalin persahabatan dan memperkuat kebersamaan generasi muda Indonesia.
Liesje Grace Punuh, Kepala Dinas Pendidikan Sulut mengatakan, semoga dengan kegiatan OSN tersebut siswa dapat mengembangkan talenta yang berkarakter dengan prestasi internasional, sehingga mampu berkontribusi sebagai pioner pembangunan melalui ilmu pengetahuan dan tekhnologi demi mempersiapkan generasi 4.0.

"Semua itu demi mewujudkan bangsa yang unggul, mendorong pemerataan prestasi dan memaksimalkan penemuan siswa yang bertalenta dan berkarakter dari seluruh pelosok tanah air," ujarnya.

Peserta OSN 2019 Target Juara Satu dan Bawa Pulang Medali Emas, Patah Kaki Tak Jadi Halangan
Peserta OSN 2019 Target Juara Satu dan Bawa Pulang Medali Emas, Patah Kaki Tak Jadi Halangan (TRIBUN MANADO/SITI NURJANAH)

Suasana di pembukaan di GKIC sangat ramai dengan peserta OSN dan para pendamping. Tak hanya peserta OSN tingkat SMA se-Indonesia, para peliput dari berbagai media pun seakan tak ingin ketinggalan ajang OSN ini.

Pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars OSN oleh choir dari SMA 9 Binsus Manado dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.

Punuh mengucapkan selamat datang kepada para peserta di Bumi Nyiur Melambai. "Selamat datang anak-anakku, selamat datang peserta lomba OSN di Sulut," ucapnya. Pembukaan OSN Ketua DPRD Sulut, Andrei Angow.

Di antara ribuan peserta, ada satu peserta yang hadir dengan membawa alat bantu berjalan, mengenakan pakaian batik dengan jilbab hitam dirinya bampak duduk memegang sepasang tongkat.

Nurul Hajra Widyanatari (17), bukan tanpa sebab dirinya membawa sepasang tongkat (alat bantu jalan), kaki yang patah membuatnya harus berjalan mengenakan tongkat.
"Kaki saya patah kak, baru sebulan ini, jadi saya harus pakai tongkat ini untuk bisa berjalan dan ikut OSN ini," ujar utusan SMA Negeri 3 Palu Sulteng itu.

Siswi yang ikut lomba bidang Biologi itu menceritakan, dirinya sempat putus asa untuk mengikuti OSN setelah musibah kecelakaan menimpanya terlebih setelah operasi kaki kanannya tak bisa difungsikan.

Baca: Pakai Mobil Mewah: Begini Cara Densus 88 Tangkap Teroris Jaringan Internasional

''Saya hampir putus asa awalnya, setelah operasi kaki kanan dipasang pen terus gak bisa digerakan, antara mau ikut apa tidak soalnya kan ada sedikit rasa minder juga. Lainnya bisa ke sana kemari karena kalau lomba pasti sibuk terus saya cuma bawa-bawa tongkat," ujarnya.

Dalam ceritanya, ia kemudian bertekad tetap ikut OSN meski masih dalam pengobatan dan kaki belum bisa digerakan.

Ia menceritakan, untuk mengikuti OSN tersebut dirinya sudah mempersiapkan dari tahun-tahun sebelumnya. "Persiapan berlatih soal di tahun sebelumnya, berlatih mandiri nonton youtube tanya guru dan dapat bimbingan belajar," ucapnya.

Putri pasangan Ridwan dan Mashita itu mengatakan, dirinya percaya dan yakin bisa dapat juara. "Dengan persiapan, saya yakin bisa dapat juara," ujarnya. Ia menargetkan dapat medali emas di OSN tersebut.

Para peserta sangat antusias bahkan mereka mengaku sudah siap lomba dengn raih medali emas. Satu di antaranya Dean Hartono (15) asal SMAK Penabur Bintaro Jaya Banten.
Dean mengaku sangat senang bisa ikut OSN tingkat SMA, sebelumnya Ia pernah ikut tingkat SMP pada tahun 2016.

"Saya senang bisa ikut OSN ini, dulu pernah ikut dan dapat perunggu waktu SMP tahun 2016, terus senang juga bisa bangun relasi dengan teman-teman dari berbagai sekolah," ujar perwakilan Fisika itu.
Ia mengaku alasannya ikut OSN selain dapat juara yakni akan ada jaminan masuk perguruan tinggi.

"Ada jaminan bisa masuk perguruan tinggi, yaah membanggakan orangtua, sekolah dan sekitar," ujarnya.
Ia menargetkan bisa meraih medali emas. "Saya menargetkan dapat medali emas dalam lomba Fisika di OSN ini," terangnya.

Ia berharap, anak-anak di luar sana yang mungkin belum sempat mengikuti OSN dan ingin ikut OSN agar tak menjadikan keterbatasan sarana dan prasarana untuk tidak mengembangkan diri. "Jangan jadikan keterbatasan sarana dan prasarana untuk tidak mengembangkan diri, semua bisa di mulai dari diri sendiri," ujarnya.

Peserta asal Sulut pun seakan tak ingin kalah, Jasmine Wijaya utusan SMA Kristen Eben Haezer dan Chintami Gemma Masella utusan SMA Lokon St Nikolaus Tomohon pun senada ingin memperoleh juara dengan membanggakan nama sekolah dan Sulut meraih medali emas di OSN 2019.
"Target medali emas lah, juara 1, masa tuan rumah gak bisa, pasti bisa, kalau gak punya target juara 1 mending gak usah ikut," ujar Chintami Gemma Masella.

Berbeda dengan Jasmine Wijaya, jika tak dapat juara 1, setidaknya bisa masuk 10 besar. "Juara satu pasti target utama, tapi kalau gak dapat yaa setidaknya bisa masuk 10 besarlah," ujarnya. (ana)

JADWAL

30 Juni kedatangan dan registrasi peserta

1 Juli upacara pembukaan dan penjelasan teknik (technical meeting)

2 Juli pelaksanaan tes/ujian hari ke-1

3 Juli Pelaksanaan tes/ujian hari ke-2

4 Juli Rekreasi dan pendidikan karakter

5 Juli upacara penutupan OSN 2019

6 Juli check out hotel dan kembali ke daerah masing-masing

LOKASI DAN BIDANG DILOMBAKAN

1. Bidang lomba Kimia 74 orang, lokasi di SMAN 1 Manado

2. Geografi 77 orang, lokasi di SMKN 1 Manado

3. Informatika 75 orang, lokasi di SMAS KAT. Rex Mundi Manado

4. Biologi 77 orang, lokasi di SMAS Kristen Eben Haezer Manado

5. Ekonomi 77 orang lokasi di SMKN 2 Manado

6. Kebumian 77 orang, lokasi di SMAS Lokon St Nikolaus Tomohon

7. Fisika 79 orang, lokasi di SMAN 9 Manado

8. Matematika 77 orang, lokasi di SMA MIS Kolongan

9. Astronomi 72 orang, lokasi di SMA MIS Kolongan