Kami Bakal Memulai Perang Dunia III: Ini Strategi AS Melindungi Jepang dan Sekutunya
Perang Dunia (PD) III menjadi ancaman menakutkan bagi banyak orang. Momok itu kembali mengemuka menyusul pernyataan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON DC - Perang Dunia (PD) III menjadi ancaman menakutkan bagi banyak orang. Momok itu kembali mengemuka menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Sang Presiden mengeluhkan Jepang mungkin tidak akan memberikan bantuan jika saja negaranya mendapat serangan.
Baca: Bila MK Tolak Permohonan Prabowo: Ini yang Harus Dilakukan KPU
Dalam pembicaraan telepon seperti dikutip Fox News via The Independent Rabu (26/6/2019), Trump mengatakan jika Jepang diserang, mereka bakal membantunya.
"Jika Jepang diserang, kami bakal memulai Perang Dunia III. Kami akan membantu mereka bersama sekutu kami. Kami bakal bertempur habis-habisan," tuturnya.
Namun menurut Trump, akan berbeda jika AS yang mendapat serangan. "Jepang tidak berkewajiban untuk membantu kami.
Mereka mungkin menonton dari televisi Sony," ujarnya. Pernyataan presiden asal Partai Republik itu merupakan sikap terbaru atas serangkaian keluhan Trump terkait dengan perjanjian militer dengan Jepang.
Pada Selasa (25/6/2019), dia menyerukan kepada setiap negara yang sangat bergantung kepada keberadaan AS di Timur Tengah. Terutama Jepang dan China.
Baca: Prabowo-Sandi Nobar Putusan MK di Kertanegara, AHY-Demokrat Pilih Tak Hadir
"Mengapa kami selama ini melindungi jalur perkalapan bagi negara lain selama bertahun-tahun tanpa menerima satu kompensasi pun," kritik Trump.
Pemberitaan yang muncul menyatakan Trump mempertimbangkan untuk menarik diri dari perjanjian pertahanan dengan Jepang yang sudah berlangsung 60 tahun terakhir.
Tiga sumber kepada Bloomberg menerangkan, inti dari perjanjian tersebut adalah Washington bakal terjun memberi bantuan jika Jepang mendapat serangan.

Tayangan TV Rusia Minta Penonton Bersiap
Dugaan penggunaan senjata kimia dalam serangan di Douma oleh pasukan Suriah telah memancing reaksi keras dari negara Barat.
Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis siap membalasnya dengan serangan militer, kendati belum ada keputusan resmi.
Sementara, Rusia yang bersekutu dengan Suriah, bakal memberikan perlindungan maksimal di negara yang sedang dilanda konflik itu. Menanggapi situasi krisis Suriah kian memanas, saluran televisi pemerintah Rusia menyiarkan tayangan berisi informasi yang tidak biasa.
Penyiar di saluran berita Rossiya-24 meminta penontonnya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Perang Dunia III.