Kesehatan
Atasi Rasa Kantuk Saat Berkendara Bukan Hanya dengan Kopi, Coba dengan Mengonsumsi Ini
Salah satu hal yang bisa mengganggu kenyamanan dan keamanan perjalanan mudik adalah rasa kantuk yang muncul di perjalanan
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu hal yang bisa mengganggu kenyamanan dan keamanan perjalanan mudik adalah rasa kantuk yang muncul di perjalanan
Rasa kantuk ini bisa menimbulkan microsleep atau tertidur sekejap akibat kantuk berat yang sangat berbahaya ketika terjadi saat mengemudi.
Microsleep ini sangat rawan terjadi saat berkendara jarak jauh.
Kejadian microsleep pada umumnya hanya berlangsung sekitar 1 detik hingga 30 detik.
Orang yang mengalami microsleep akan hilang perhatian dan kesadaran yang disebabkan rasa lelah atau mengantuk berat.
Microsleep ini sangat berbahaya jika terjadi saat mengemudikan kendaraan.
Faktor eksternal juga bisa memicu stres baik bagi pengemudi maupun penumpang seperti menghadapi pengemudi lain yang agresif.
Biasanya, saat mulai mengantuk, minuman kopi menjadi andalan kita.
Namun sebenarnya kopi bukan minuman untuk semua orang. Penderita asam lambung atau sakit maag misalnya.
Bahkan ada himbauan, untuk pengemudi yang sudah merasa lelah dan diserang kantuk untuk tidak meminum kopi ataupun mengonsumsi minuman berenergi karena justru akan memperburuk keadaan tubuh.
Baca: Pelaku Usaha Perhotelan di Manado Sambut Baik Wacana Open Sky Jokowi
Baca: H+4 Lebaran, Jumlah Penumpang di Bandara Samrat Turun 29 Persen
Baca: Gugatan Pilpres 2019, Kuasa Hukum BPN Temukan Pelanggaran Berat dari Maruf Amin
Untuk mengantisipasi munculnya kantuk di saat bepergian, dikutip dari healthline.com, yuk, simak pedoman makan dan minum yang tepat untuk menghilangkan kantuk.
1. Makanan segar
Makin segar makanan, nutrinya juga semakin tinggi. Buah dan sayur, apalagi yang matang secara alami, bergizi tinggi sehingga akan sangat membantu tubuh kita jadi segar dan bugar tanpa ngantuk.
Makanan berprotein membantu tubuh kita lebih banyak menyimpan tenaga sehingga lebih bugar dan bebas lelah.
Daging merah merupakan sumber protein yang baik, namun mengandung lemak jenuh. Daging yang lebih rendah kadar lemaknya seperti ayam dan ikan juga memiliki kadar protein yang baik.
