Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aksi 22 Mei

Polisi Pastikan Massa Kerusuhan Aksi 22 Mei Sudah Dibayar: Kami Temukan Uang 5 Juta

Kombes Hengki Haryadi mengatakan, massa yang melakukan kerusuhan di Slipi dan Petamburan, Jakarta Barat, merupakan massa bayaran

Editor: Rhendi Umar
Grid.ID
Unjuk Rasa 22 Mei 2019 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Massa yang melakukan kerusuhan di Slipi dan Petamburan, Jakarta Barat, merupakan massa bayaran. Hal tersebut ditegaskan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi

Hengki mengatakan, informasi tersebut didapat dari sejumlah pelaku kerusuhan yang diamankan polisi.

"(Dari pelaku) kami temukan uang... sejumlah Rp 5 juta yang dibagi dalam beberapa amplop,  yang artinya mereka itu dibayar," kata Hengky di Depan Wisma 77, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) malam.

Ia menyampaikan, massa tersebut kebanyakan bukan warga Jakarta. Mereka datang kemari bukan untuk menyampaikan aspirasi melainkan murni melakukan kerusuhan.

Saat ini polisi masih terus menelusuri siapa yang mendanai para pelaku kerusuhan tersebut.

"Ini penyelidikannya berkesinambungan, pasti nanti akan ke sana. Siapa master mind-nya nanti kami selidiki. Tapi mereka ke sini bukan murni menyampaikan aspirasi, tapi niat jahatnya saya sampaikan untuk kerusuhan," kata dia.

Baca: Rusuh Aksi 22 Mei, Masyrakat Jangan Terpengaruh

Baca: Pengamat Hukum Nilai Aksi 22 Mei Dipenuhi Banyak Kepentingan: Ada Agenda Terselubung

Baca: Ambulans Berlogo Parpol Bermuatan Batu hingga Amplop Penuh Uang dalam Aksi 22 Mei Diamankan Polisi

Kerusuhan di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, masih berlangsung. Massa masih melempari petugas kepolisian dengan batu, kembang api, hingga bom molotov

Petugas dari TNI dan Polri pun masih bersiaga dilokasi, mencegah agar kerusuhan tidak melebar.

Sebelumnya sejumlah demonstran melemparkan bom molotov ke arah aparat keamanan yang berjaga di depan Kantor Bawaslu di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam. Setidaknya ada tiga bom molotov yang dilemparkan.

Aparat keamanan kemudian menembakan gas air mata ke arah para demonstran.

Situasi di Taman Pandang saat rombongan Presiden diadang pengunjuk rasa, Rabu (13/2/2019) malam.
Situasi di Taman Pandang saat rombongan Presiden diadang pengunjuk rasa, Rabu (13/2/2019) malam. (Warta Kota)

Para demonstrasn juga melontarkan kembang api ke arah petugas.

Kompas.com melihat sebuah mobil ambulans pergi dari lokasi unjuk rasa dengan membawa dua orang. Tidak diketahui apakah dua orang yang dibawa pergi itu merupakan korban yang cedera dalam aksi unjuk rasa itu atau tidak.

Dalam permbangan lain, pasukan Paskas AU dan Kostrad mulai dikerahkan untuk menghadapi para demonstran. Tadinya, pasukan Kostrad dan Paskas hanya bersiaga dan pasukan Brimob dari kepolisian yang berada di barisan depan, berhadapan dengan demonstran.

Kini, pasukan Kostrad dan Paskas berdiri di belakang Brimob.

Aksi unjuk rasa di depan Bawaslu itu telah berlangsung dari pagi tadi. Sore tadi, setelah magrib, massa sesungguhnya mulai membubarkan diri. Namun hingga kini masih ada yang bertahan dan beberapa kali memprovokasi polisi dengan melempar botol bekas dan sandal.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved