Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2019

Info Pergerakan 5.000 Santri Buntet ke Jakarta Hoaks

Pengasuh Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat, memastikan informasi pergerakan 5.000 santri Buntet ke Jakarta pada Rabu adalah bohong atau hoak

Ahmad Imam Baehaki/Tribun Jabar
Ketua YLPI Pondok Buntet Pesantren Cirebon, KH Adib Rofiuddin. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beredar informasi di sejumlah grup WhatsApp tentang pergerakan 5.000 santri Buntet ke Jakarta pada Rabu nanti bersamaan dengan pengumuman hasil Pemilu.

Informasi itu bahkan dilengkapi sejumlah foto massa berpakaian layaknya santri.

Pengasuh Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat, memastikan informasi tersebut adalah bohong atau hoaks.

Pihak Buntet bahkan melarang santrinya ikut kegiatan terkait hasil Pemilu tersebut.

“Saya dapat informasi kemarin (Minggu) sore terkait informasi 5.000 santri Buntet ke Jakarta. Itu fitnah,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Buntet KH Adib Rofiuddin, Senin (20/5/2019), di Cirebon.

Baca: Polisi Menangkap Lieus Sungkharisma Hari Ini

Adib menegaskan, pihaknya sama sekali tidak mengerahkan santri ke Jakarta.

Pada acara reuni 212 saja, pihaknya melarang keras kepada santri dan alumni Pondok Buntet Pesantren, turut serta.

“Apalagi saat ini, ada “people power” yang akan mengganggu perjalanan demokrasi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Saat ini, ribuan santri Pondok Buntet Pesantren, masih sibuk “ngaji pasaran” atau pengajian Ramadhan.

Jika biasanya butuh waktu setahun untuk mengaji berbagai kitab, dalam “ngaji pasaran” hanya diperlukan setengah bulan.

Baca: Lieus Sungkharisma Pendukung Joko Widodo 2014 dan Prabowo 2019

Aktivitas tahunan itu diperkirakan baru selesai paling cepat 23 Mei.

Adib juga meminta masyarakat agar tidak terprovokasi terhadap ajakan-ajakan elit politik yang bisa membuat kegaduhan di masyarakat.

Ia juga meminta masyarakat menunggu hasil rekapitulasi dan keputusan KPU pada 22 Mei nanti.

“Yang kalah harus legowo dan yang menang jangan jumawa. Mari kembali bergandengan tangan, untuk membangun Indonesia untuk menjadi negara yang aman dan tentram,” tuturnya.

Ketua Tim Media Pondok Buntet Pesantren Mubarok Hasanuddin mengatakan, pihaknya belum mendapatkan instruksi dari pengasuh Buntet untuk melaporkan penyebaran hoaks itu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved