Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Puasa Sehat

Suka Menunda Buka Puasa? Ini Resikonya Bagi Kesehatan Tubuh

Saat puasa, tak ada yang lebih ditunggu-tunggu selain adzan maghrib. Ya jelas saja, tenggorokan kering serta perut keroncongan bakal teratasi saat itu

Editor: Rizali Posumah
NAKITA
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Saat puasa, tak ada yang lebih ditunggu-tunggu selain adzan maghrib.

Ya jelas saja, tenggorokan kering serta perut keroncongan bakal teratasi saat itu juga.

Tapi, meskipun begitu, ada saja yang menunda-nunda buka puasa dengan beragam alasan.

Contohnya masih ada pekerjaan atau sedang mengurus sesuatu yang lebih penting.

Mungkin menunda untuk beberapa saat tak jadi masalah.

Namun sayangnya tindakan tersebut tidak mendapat anggukan setuju dari para ahli kesehatan.

Pasalnya, akan ada dampak yang diterima oleh tubuh jika suka menunda untuk berbuka puasa, yaitu;

- Kadar gula darah yang tiba-tiba menurun

Ketika kita tidak puasa, semua makanan yang masuk tentu diolah oleh tubuh. Salah satunya menjadi glukosa yang merupakan sumber energi dalam tubuh.

Tapi, tak hanya itu, glukosa juga termasuk sumber energi otak yang paling utama.

Menurut Dr Casay Candrawinata, MND, SpGK seperti dikutip dari Kompas Health, ketika kita sedang menjalani puasa, maka kadar gula akan terus menurun hingga berbuka puasa.

Maka tak heran bila pusing dan lelah muncul karena kadar gula menurun ini. 

Lalu, kadar gula bisa normal seperti biasanya.

Jadi, kalau menunda buka puasa, tentu kadar gula menurun drastis yang berakibat gangguan pada fungsi otak.

Ciri-cirinya jika kadar gula darah menurun adalah mengalami pusing, lelah, berkeringat, tubuh gemetar hingga jantung berdebar jika sudah terlalu parah.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved