Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan Jantung

Ilmuwan Cina Ciptakan Lem untuk Luka di Jantung

Ilmuwan Cina menciptakan bio-lem untuk memperbaiki jantung yang rusak setelah operasi atau trauma.

Editor:
kompas.com
ilustrasi 

Ilmuwan Cina menciptakan bio-lem untuk memperbaiki jantung yang rusak setelah operasi atau trauma.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para ilmuwan Cina menciptakan bio-lem yang bisa memperbaiki goresan di jantung. Lem ini diaktivasi oleh cahaya.

Penciptaan bio-lem ini dimaksudkan untuk memperbaiki jantung yang rusak setelah operasi atau trauma.

Lem ini akan berfungsi untuk mengurangi pendarahan tidak terkontrol yang menjadi penyebab utama kematian.

Sebagai informasi, merekatkan jantung dengan luka arteri merupakan hal yang sulit.

Pasalnya, perekat harus cukup kuat untuk menahan tekanan darah yang tinggi dan pergerakan jantung yang berdetak.

Terlebih, hanya sedikit bahan tidak beracun yang bisa memenuhi kriteria ini.

Dengan tujuan tersebut, tim dari Universitas Zhejiang China mengembangkan lem baru.

Baca: YG Entertainment Ambil Tindakan Video Viral Jennie BLACKPINK Malas Dance

Baca: 7 Fakta Kasus Bocah 6 Tahun Meninggal Tersedat Bakso, Suka Makan Bakso hingga Pesan 3 Porsi

Baca: Kamera Flip Asus Zenfone 6 Seperti Samsung Galaxy A 80, Begini Harga dan Spesifikasi

"Tidak ada produk klinis yang saat ini ada yang bisa menghentikan pendarahan operasi jantung dengan cepat dan efisien," ungkap Hongwei Ouyang, pemimpin penelitian kepada New Scientist, Selasa (14/05/2019).

Lem tersebut dibuat menggunakan polimer dan air untuk meniru komposisi gel kental protein yang membantu menutup luka pada hewan.

Ketika berinteraksi dengan sinar UV, lem ini akan berinteraksi dengan protein dalam jaringan biologis untuk membentuk ikatan kimia yang ketat.

Untuk melihat ketangguhan lem ini, Ouyang melakukan uji coba pada empat jantung babi.

Para peneliti mengoleskan lem ini pada jantung babi yang sebelumnya telah dilubangi dengan jarum.

Pengolesan lem ini diikuti dengan dosis sinar UV. Hasilnya, dalam waktu kurang dari 30 detik pendarahan pada jantung babi itu berhenti.

Setelah dua minggu, tim membedah kembali babi-babi itu. Mereka tidak menemukan kebocoran gel dan jaringan jantung.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved