Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu

Ratusan Petugas Meninggal di Pemilu 2019, Claudia Sangari Berharap Ada Evaluasi di 2024

Petugas pemilu di Indonesia yang meninggal dunia sudah 500-an. Khusus di Sulawesi Utara (Sulut) ada 11 petugas menjadi korban pesta demokrasi sekali l

Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: Rizali Posumah
istimewa
Claudia Sangari 

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Petugas pemilu di Indonesia yang meninggal dunia sudah 500-an. Khusus di Sulawesi Utara (Sulut) ada 11 petugas menjadi korban pesta demokrasi sekali lima tahun ini.

Pemerintah pusat, DPR RI maupun KPU RI harus mengevaluasi lagi jika menggelar pemilu pada tahun 2024 mendatang agar tak ada lagi korban jiwa berjatuhan. Claudia Sangari, gadis kelahiran 31 Agustus 2001 berharap agar pemilu pilpres dibedakan pelaksanaannya dengan pemilu pileg.

"Mungkin tahunnya sama di 2024 tapi bulannya beda. Misalnya pelaksanaannya beda dua atau tiga bulan," kata gadis asal Kecamatan Suluun Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ini, Senin (6/5/2019).

Di satu sisi putri dari pasangan Alfian Sangari dan Magrita Lamia ini berpesan agar masyarakat kembali bersatu padu setelah perbedaan pilihan pada pemilu baru-baru ini. Menurutnya hanya persatuan yang bisa membawa Indonesia jadi negara yang maju.

"Jangan lagi melihat perbedaan. Mari rajut kembali persatuan agar kita jadi bangsa yang kuat," pungkas mahasiswi Universitas Prisma Manado Fakultas Hukum semester dua ini. (tribunmanado.co.id: Andrew Alexander Pattymahu)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved