Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info

VIRAL Kisah Pria yang Dulu Tak Pernah Menolak Terima Serangan Fajar, Kemarin Pertama Kalinya Tak Mau

Tahun ini, Trimo memilih untuk menolak dan tidak mau lagi menerima kampanye hitam dari para caleg.

Istimewa
trimo-mulgiyanto 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Istilah serangan fajar kerap muncul dalam periode Pemilu, termasuk dalam Pemilu 2019 ini.

Serangan fajar merupakan istilah yang diberikan untuk praktek kampanye politik hitam, terutama menyangkut money politik.

Calon pemimpin memberikan sejumlah uang kepada orang agar mau memilihnya.

Sasaran mereka biasanya orang-orang yang belum menentukan pilihannya.

Baca: Detik - detik Pemilih Menyayat Leher Penjaga Tinta Di TPS 16, Padahal Sudah Berteman Sejak Kecil

Daripada bingung memilih satu dari puluhan daftar caleg di surat suara, mending memilih yang mau memberikan uang.

Nah, Rabu (17/4/2019) akun Twitter bernama @AgusMagelangan mengunggah kisah tentang serangan fajar ini.

Kisah tersebut kemudian menjadi viral hingga di-Retweet sebanyak 2201 kali.

Agus membagikan cerita soal ayahnya yang bernama Trimo Mulgiyanto.

Dulu, Trimo termasuk orang yang suaranya bisa dibeli.

Baca: Video Detik-detik Prabowo Subianto Sujud Syukur Dan Mengklaim Kemenangan Pilpres 62 Persen

Ia selalu menerima serangan fajar yang diberikan oleh caleg tertentu kepada dirinya.

Trimo kemudian akan memilih berdasar pada uang yang diberikan kepadanya.

Namun kebiasaan tak baik Trimo itu berubah total pada Pemilu 2019.

Trimo menjadi petugas TPS yang bertugas menjaga keamanan TPS.

Tahun ini, Trimo memilih untuk menolak dan tidak mau lagi menerima kampanye hitam dari para caleg.

Ia mengamankan suaranya untuk memilih berdasarkan pilihannya sendiri.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved