Mahasiswi Undiksa
Fakta Baru Pembunuhan Mahasiswi Undiksha Bali: Dicekik, Lalu Dipukul di Leher hingga Mati
Pria asal Kabupaten Tabanan itu mengaku tak kuasa menahan emosi sebab korban Serli dituding berselingkuh dengan pria lain.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkuak sudah penyebab tewasnya seorang mahasiswi semester IV, Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja bernama Ni Made Ayu Serli Mahardika (20).
Undiksha
Pria asal Kabupaten Tabanan itu mengaku tak kuasa menahan emosi sebab korban Serli dituding berselingkuh dengan pria lain.
Pada Senin (18/4) sekira pukul 18.00 Wita, ia membekap korban dengan bantal.
Namun karena korban melakukan perlawanan, sehingga Kodok nekat mencekik korban.
"Dilihat nadinya masih bergerak, pelaku memukul bagian leher korban dua sampai tiga kali. Sampai akhirnya korban meninggal dunia," kata Kapolsek Kota Singaraja, Jumat (12/4) di Mapolres Buleleng.
Seusai menghabisi nyawa korban, Kodok lantas memposisikan tubuh korban layaknya sedang tertidur.
Direbahkan kepala Serli di bantal, serta dibungkus dengan selimut.
Hingga sekitar pukul 19.00 Wita, ia meninggalkan kos-kosan tersebut, mengunci pintu kamar korban dari luar, lalu bergegas melarikan diri kw daerah Tabanan.
Jenazah Serli akhirnya ditemukan oleh rekan-rekan kuliahnya, membusuk di dalam kamar, pada Kamis (11/4)
Diduga wanita asal Banjar Dinas Senganan Kanginan, Desa Penebel, Kabupaten Tabanan, tersebut tewas dibunuh pacarnya berinisial KI yang saat ini telah diamankan di Mapolsek Kota Singaraja. Dari pantauan di lokasi, jenazah korban langsung dikirim ke RSUP Sanglah Denpasar untuk diautopsi.
Jenazah Serli pertama kali ditemukan teman kuliahnya bernama Meda (20) dan Albert (20) sekira pukul 10.00 Wita.
Sebelumnya, orangtua Serli meminta kepada Meda untuk mengecek keberadaan sang anak, sebab sudah beberapa hari nomor teleponnya tidak aktif.
Atas permintaan itulah, Meda mengajak Albert serta dua rekan kuliah mereka untuk mencari Serli di kosnya.
"Kami dapat kunci kosnya berada di sela-sela jendela kamar. Pintu kamar kosnya baru kami buka setengah, sudah tercium aroma busuk. Akhirnya kami tidak berani masuk dan langsung mencari keluarga Serli di daerah Banyuning. Keluarga Serli itulah yang menghubungi polisi," kata Albert saat ditemui di Mapolsek Kota Singaraja.