Health
Daerah Sekitar Miss V Menjadi Semakin Gelap? Ini Penjelasan Medisnya
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa miss V ternyata dapat berubah dan akan menghitam seiring bertambahnya usia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Betambahnya usia memang tak luput dengan perubahan jenis kulit seperti munculnya keriput dan garis halus di berbagai bagian tubuh.
Bahkan, tak hanya di beberapa bagian tubuh yang sering terpapar udara dan sinar matahari, perubahan pun dirasakan di bagain organ intim kewanitaan.

Beberapa penelitian menjelaskan bahwa miss V ternyata dapat berubah dan akan menghitam seiring bertambahnya usia.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon yang umumnya terjadi pada wanita di usia 30 tahun.
Pergeseran hormon yang terjadi bersamaan dengan kehamilan atau penuaan dapat menyebabkan labia minora atau bibir "bagian dalam" miss V, yang mengelilingi klitoris dan lubang vagina, berubah menjadi semakin gelap.
Pada usia 20 tahunan, bentuk organ intim seperti ini terbilang baik. Terutama, karena puncak hormon seks wanita, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron yang masih baik.
Hormon estrogen bertanggung jawab untuk menjaga agar miss V tetap terlumasi, elastis, dan asam.
Organ intim dikelilingi dua set lipatan kulit yang dikenal sebagai labia bagian dalam dan labia luar. Labia bagian luar mengandung lapisan jaringan lemak.
Memasuki usia 30 tahun, labia ini akan mengalami perubahan dan menjadi gelap. Hal ini terjadi akibat wanita pernah hamil atau melahirkan di usia tersebut.
Bahkan setelah melahirkan, organ intim kewanitaan mungkin kehilangan elastisitasnya dan meregangkan lebih dari biasanya. Seiring waktu, sebagian besar miss V akan kembali ke ukuran hampir sebelum kelahiran.
Kontrasepsi oral dapat menyebabkan perubahan vagina seperti peningkatan keputihan, kekeringan pada vagina, dan perdarahan yang hebat. Gejala-gejala ini seringkali sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan pada usia-usia selanjutnya, organ intim kewanitaan juga akan mengalami perubahan secara perlahan. Hal ini disebabkan oleh kadar estrogen dalam tubuh menurun, dinding organ kewanitaan menjadi lebih tipis dan kering.
Hal inilah yang dikenal sebagai atrofi vagina dan dapat menyebabkan:
- Organ kewanitaan terasa terbakar.
- Kemerahan.