Kunjungi Pondok Pesantren Banten, Panglima TNI Ajak Masyarakat Tidak Sebarkan Ujaran Kebencian
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menghadiri acara Doa Bersama Panglima TNI dengan masyarakat Banten di PLTU Suralaya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menghadiri acara Doa Bersama Panglima TNI dengan masyarakat Banten di PLTU Suralaya, Eco Park PT Indonesia Power, Suralaya Cilegon, Provinsi Banten pada Rabu malam (27/3/2019).
Acara dilaksanakan dalam rangka Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmada I.
Dalam acara tersebut, Panglima TNI mengatakan saat ini bangsa Indonesia telah memasuki perkembangan baru, yaitu Revolusi Industri 4.0 yang memiliki dampak positif dan negatif.
Ia mengatakan dampak positif dari Revolusi Industri 4.0 adalah mempermudah pekerjaan manusia.
Sementara negatifnya semakin maraknya penyebaran hoaks.
Untuk itu, Hadi mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya kepada para santri dan santriwati dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 untuk lebih mempererat persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca: Pemilih Boleh Bawa Suket Pengganti e-KTP: Putusan Terbaru MK
Hal itu sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi Pusat Penerangan TNI yang diterima Tribunnews.com dari PLH Kabidpenum Puspen TNI Letkol Inf Abidin Tobba pada Kamis (28/3/2019).
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat dan khususnya para santri yang ada di seluruh Pondok Pesantren di Banten agar tidak melakukan ujaran kebencian. Hal ini harus kita lakukan bersama untuk menjaga negara Indonesia menjadi negara makmur, gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo,” kata Hadi.
Hadi juga mengatakan pada tahun 2045 bangsa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat terbesar di dunia.
Untuk menghadapi hal tersebut generasi muda tidak boleh berdiam diri dan harus terus belajar.
Menurutnya, para santri dan santriwati adalah sumber daya manusia unggul yang telah disiapkan untuk mengisi pembangunan dalam menghadapi Indonesia emas pada tahun 2045.
“Persyaratan menghadapi Indonesia emas tahun 2045 adalah menyiapkan sumber daya manusia terutama generasi mudanya dengan menjadi manusia yang unggul, sehingga dapat menghasilkan produktifitas dan didukung dengan teknologi tinggi,” kata Hadi.
Hadi menegaskan sejatinya persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa adalah prasyarat mutlak dalam pembangunan nasional.
Baca: CSIS Prediksi Jokowi Menang Telak: Peluang Pindah Pilihan Sangat Kecil
Baca: Mahfud MD: Golput itu Hak, Memilih Itu Hak, Tetapi Secara Politik, Harap Tidak Ada yang Golput
Menurutnya, pembangunan yang tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga menjamin kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta perlindungan bagi seluruh rakyatnya.
"Karena itulah, TNI tidak akan pernah melupakan jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Professional," kata Hadi.