Konfrensi Gereja dan Masyarakat PGI di Sulut Bahas 4 Isu Pokok
Ketua PGI, Pendeta Henriette Tabita Hutabarat Lebang mengatakan, 4 isu pokok ini sudah diangkat sejak sidang raya di Nias
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Siti Nurjanah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Konfrensi Gereja dam Masyarakat (KGM) Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang diselenggarakan di Sulut, tetap mengangkat 4 isu pokok.
Ketua PGI, Pendeta Henriette Tabita Hutabarat Lebang mengatakan, 4 isu pokok ini sudah diangkat sejak sidang raya di Nias
"Isu-isu ini dianggap isu pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Gerja bersama oeganiasi masyarakat dan pemerintah mengatasi masalah beram anak bangsa yakni kemiskinan, ketidakadilan, radikaliame dan kerusakan lingkungan," ujar dia kepada Tribunmanado.co.id, di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara, Kamis (28/3/2019).
Baca: Banyak Diprotes dan Dikecam, PUBG Berlakukan Aturan Main Hanya 6 Jam Sehari
Baca: Dorong Teman dari Jembatan Setinggi 18 Meter, Seorang Remaja Dijatuhi Hukuman Penjara Dua Hari
Baca: Diduga Over Dosis Suntik Diri Sendiri, Perawat ini Tewas di Rumah Sakit, Ini Penjelasannya!
Sudah banyak upaya dilakukan, tapi belum menyelesaikan seluruhanya ssbab iti persoalan ini terus digumuli PGI
"Kita ingin upayakan kesejahteran segenap masyarakat Indonesia," kata dia.
Lebih khusus, Pdt Henriette menjelaskan, tema dari KGM ini bagaimana membangun kehidupan demokrasi yang adil, ssjahteda, bermartabat.
Suatu hal penting supaya keutuhan bangsa semakin terjamin dan semakin ditumbuhkembangkan,
"Walaupun kita ada ada latar belakang yang berbeda-beda, tapi Kita mempunyai komitmen yang sama mensejahterakan masyarakat dengan demikian kita bisa begandengan tangan sebagai masyarakat bhineka tunggal ika, saling menghargai, saling menghormati perbedaan yang ada, dan menjadikan itu sebagai kekayaan untuk yang dapat disunbangkan bagi kemasyahalatan," ujar dia.