Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi Mengaku Diserang Badai Fitnah: Luruskan dan Jawab Isu Hoaks yang Menyerang

Jokowi dihadapan pimpinan partai politik dan ratusan calon legeslatif dengan menceritakan dirinya sudah berulang kali diserang badai fitnah

Editor: Rhendi Umar
TribunSolo.com
Pak Presiden RI Joko Widodo.jpg 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo ( Jokowi) memulai orasi politiknya dihadapan pimpinan partai politik dan ratusan calon legislatif dengan menceritakan dirinya sudah berulang kali diserang badai fitnah dan berita bohong.

Namun kini saatnya tiba untuk meluruskan berita-berita sampah itu karena dampaknya dapat menurunkan elektabilitas partai, para caleg, dan dirinya.

Hal ini disampaikan Jokowi di acara Silaturrahim dan dan Pembekalan Calon Legislatif Koalisi Indonesia Kerja Bersama di Hotel JW Marriot, Medan, Sabtu (16/3/2019).   

"Waktu kita tinggal 31 hari lagi, ini sudah mepet. Tim kampanye, partai koalisi dan pendukung, relawan dan seluruh masyarakat harus bekerja maksimal. Luruskan dan jawab semua isu dan hoaks yang menyerang. Setengah tahun saya diamkan, sekarang waktunya..." kata Jokowi

Fitnah keji yang menimpa dirinya cukup banyak mulai dari Jokowi antek asing, PKI, anti-Islam dan ulama, melarang suara azan, pendidikan agama akan dihapus, pelegalan zina, sampai perkawinan sejenis.

Baca: Anda Ingin Belajar Fotografi? Ini 7 Cara yang Dapat Membantu Anda

Baca: TGB Sebut Rekam Jejak Mumpuni Maruf Amin Mampu Memenangkan Debat Cawapres

Tentang Jokowi disebut PKI, berita yang menyebar di media sosial memperlihatkan foto Ketua PKI DN Aidid sedang berpidato pada acara Pemilu 1955 danada foto Jokowi di dekatnya.

"Saya sampaikan, saya lahir tahun 1961, sementara PKI dibubarkan 1965-1966. Jadi umur saya waktu itu baru empat tahun, tidak ada PKI balita. Hati-hati..." katanya disambut gelak tawa para peserta. 

"Hasil survei akhir Desember 2018 lalu menyatakan, sembilan juta orang percaya dengan isu antek asing dan PKI ini, jadi hati-hati. Kalau kita tidak meluruskan, nanti akan menjadi sebuah kebenaran. Setengah tahun saya bersabar menahan isu ini, sekarang saya jawab, tapi ini saya bukan marah, ya... Saya menjawab isu-isu supaya nanti tidak dibelok-belokkan ke mana-mana," katanya lagi. 

Soal isu yang menyerang dirinya tersebut, sambil tersenyum Jokowi bilang, kalau dirinya anti-Islam maka tidak akan menandatangani Hari Santri pada 22 Oktober 2015.

Kemudian lihat, calon wakilnya adalah ulama besar sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia, Kyai Haji Ma'ruf Amin.

"Kok, saya dibilang anti-Islam? Logikanya enggak masuk. Tapi kalau tidak dijelaskan kepada masyarakat, ini akan termakan dan bisa masuk dalam survei sembilan juta itu. Kalau kita tidak menjawab, angka bisa terus bertambah, jadi hati-hati..." ucapnya.

"Semua isu itu sudah mulai masuk di kalangan bawah, kalau tidak kita jawab dan luruskan dengan logika sederhana dan masuk akal, masyarakat bisa termakan dengan isu itu. Percaya sama saya?" tanya dia yang dijawab dengan koor 'percaya' oleh para peserta.

Menjawab semua fitnah itu, Jokowi menerangkan soal blok minyak terbesar Mahakam yang selama 50 tahun lebih dikuasai Perancis dan Jepang kini 100 persen berhasil dimiliki Pertamina. 

Baca: Prihatin Tertangkapnya Romahurmuziy, Humphrey Djemat: PPP Tidak Boleh Hilang Dalam Sejarah

Begitu juga dengan blok minyak Rokan di Riau yang dikelola PT Chevron selama 90 tahun lebih, sejak 2018 pun sudah 100 persen diserahkan ke Pertamina.

Di akhir Desember 2018, PT Inalum berhasil menguasai 51,2 persen PT Freeport Indonesia. Selama 40 tahun, tambang emas dan tembaga terbesar di dunia ini dikuasai PT Freeport-McMoran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved