11 Fakta Penembakan Jamaah Salat Jumat di Masjid, Disiarkan Live hingga Video Dilarang Keras Disebar
Pelaku, secara barbar menyiarkan serangan berdarah ini lewat livestreaming di sebuah akun Facebook.
11 Fakta Penembakan Jamaah Salat Jumat di Masjid, Disiarkan Live, hingga Video Dilarang Keras Disebarkan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah insiden berdarah terjadi di Selandia Baru.
Insiden itu berupa penembakan jamaah salat Jumat yang hingga menewaskan puluhan orang.
Kepolisian setempat, yakni New Zealand Police pun mengkonfirmasi hal itu.
Dikabarkan, tindak kejahatan berupa penembakan terjadi di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) pukul 01.40 siang waktu setempat.
1. Kronologi
Dalam akun Twitternya, New Zealand Police menceritakan kronologi persitiwa terjadi.
Awalnya, polisi menerima laporan terkait penembakan di pusat Christchurch sekitar pukul 01.40 siang.
Polisi langsung menuju ke ousat lokasi kejadian.
Dalam hal itu, pihak kepolisian mengimbau warga setempat untuk tetap di dalam rumah atau ruangan dan melaporkan segala kejadian ke nomor 111.
2. Kontak senjata
Dituliskan dalam unggahan akun tersebut, situasi serius terjadi saat polisi tiba di lokasi,
Telah terjadi perlawanan dari si pelaku dan kepolisian melakukan respon dengan aktif untuk menguasai keadaan.
Polisi merekomendasikan agar penduduk di seluruh Christchurch tetap berlindung dan di dalam ruangan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sekolah-sekolah di Christchurch dikunci hingga pemberitahuan lebih lanjut.
3. Pelaku ditangkap
Polisi melakukan pengamanan dan penangkapan terukur terhadap pelaku penembakan.
Satu orang ditahan berhasil ditahan.
Disampaikan bahwa insiden tersebut telah dalam penyelidikan dan pihak kepolisian sedang bekerja untuk mengkonfimrasi fakta.
Baca: 11 Fakta Penembakan Jamaah Salat Jumat di Masjid, Disiarkan Live hingga Video Dilarang Keras Disebar
Baca: Bocah 2 Tahun WNI Menjadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru
Baca: Pesan-pesan Brenton Tarrant Sebelum Tembak Jamaah Salat Jumat di Selandia Baru hingga Doa Saksi Mata
4. Korban tewas