Berita Heboh
Facebook dan Instagram Down atau Gangguan, Diserang Hacker? Ini Penjelasan Resminya
Situs jejaring sosial Facebook dan Instagram down atau mengalami gangguan hingga Kamis (14/03/2019).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Situs jejaring sosial Facebook dan Instagram down atau mengalami gangguan hingga Kamis (14/03/2019).
Kelumpuhan tersebut dilaporkan terjadi diseluruh dunia sejak Rabu (13/03/2019) malam.
Warganet ramai-ramai merespon gangguan ini. Tagar #facebookdown dan #instagramdown bahkan jadi trending topic di Twitter.
Gangguan pada dua situs jejaring tersebut terjadi pada beberapa fungsi.
Pengguna Facebook tak bisa mengunggah foto atau membuat status baru.
Sementara pengguna Instagram tak bisa menggunggah gambar baru, membuka halaman profil, hingga tak bisa mengunggah InstaStory.
Apa penyebab gangguan dan kelumpuhan Instagram dan Facebook? Hingga Kamis dinihari belum ada jawaban pasti.
Facebook dalam unggahannya di Twitter hanya menuliskan pihaknya sedang berupaya menyelesaikan masalah tersebut sesegera mungkin.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang saat ini mengalami masalah dalam mengakses kumpulan aplikasi Facebook. Kami sedang berupaya menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin," cuit akun Facebook pada unggahan Twitter.
"Kami fokus pada upaya untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin, tetapi dapat mengonfirmasi bahwa masalah tersebut tidak terkait dengan serangan DDoS," tulis Facebook.
Apa itu Serangan DDoS
Facebook dalam cuitan Twitter mengonfirmasi gangguan yang terjadi tidak terkait dengan serangan DDoS.
Apa itu serangan DDoS? Penolakan layanan secara terdistribusi atau Distributed Denial of Service (DDos) adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang.
Baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang "dipaksa" menjadi zombie untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.
Dikutip dari Wikipedia, serangan Denial of Service klasik bersifat "satu lawan satu", sehingga dibutuhkan sebuah host yang kuat (baik itu dari kekuatan pemrosesan atau sistem operasinya) demi membanjiri lalu lintas host target sehingga mencegah klien yang valid untuk mengakses layanan jaringan pada server yang dijadikan target serangan.