VIDEO Detik-detik Mencekam Kapal Pesiar Norwegian Escape Oleng Dihantam Badai Laut 185 Km
Tanpa ada peringatan, atmosfer berubah mencekam ketika kapal sepanjang 326 meter dan tinggi 41,4 meter itu mulai oleng dan semakin miring.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti biasanya, suasana di kapal pesiar mewah Norwegian Escape, malam itu, 165,157 GT 1,069 ft (325.9 m) 153 ft (46.5 m) 136 ft (41.4 m)
Tanpa ada peringatan, atmosfer berubah mencekam ketika kapal sepanjang 326 meter dan tinggi 41,4 meter itu mulai oleng dan semakin miring.
Botol-botol hatuh dari rak-rak bar dan perabotan lain mulai meluncur di lantai.
Baca: Siswa Perikanan di Aceh Ditemukan Tewas setelah Hilang 3 Hari, Sang Ibu Ungkap Hal Ini: Dipukuli!
Baca: Tinggal di Gubuk Reot 4x6 Meter, Dua Lansia Kakak Beradik Mengaku Kelaparan: Sakit Ulu Hati Saya
Baca: Cinta Segitiga Jadi Motif Pembunuhan dengan Tabung Gas Elpiji, Mayatnya Digantung di Bawah Jembatan
Diwartakan CNN, Selasa (5/3/2019), kapal penumpang yang mampu berlayar dengan mengangkut 6.000 penumpang itu tiba-tiba dihantam angin berkecepatan 185 km/jam pada Minggu malam lalu.
"Beberapa orang cedera dan tamu-tamu serta awak kapal segera mendapat perhatian untuk dirawat oleh tim medis kapal," demikian pernyataan perusahaan kapal. Escape berlayar dari New York dan dijadwalkan sampai ke Bahama pada Rabu (6/3/2019).
Kapal itu dijadwalkan berhenti di Pelabuhan Canaveral, Florida pada Selasa.
Di sana, beberapa penumpang diturunkan untuk menerima perawat medis lebih lanjut.
Laporan dari ABC News menyebutkan, sebanyak 8 penumpang terluka sehingga harus dibawa ke rumah sakit di Florida.
Samantha Foster saat itu sedang berada di tempat tidurnya di kapal. Dia menonton film ketika insiden tersebut terjadi.
"Awalnya, saya hanya resah. Kemudian saya mulai panik. Semua barang seperti melayang dan berjatuhan," katanya.
Dia dan saudara perempuannya saling berpegangan tangan di tempat tidur.
Mereka hanya bisa terdiam dalam kepanikan. "Sejujurnya, saya merasa sepertinya kami akan mati," ucapnya.
Penumpang lain, Aaron Black, berada di bar piano dan menyaksikan barang-barang mulai berjatuhan.
Jeritan, pecahan kaca, dan suasana mencekam menyelimuti malam itu.
"Saya sedang memikirkan betapa tenangnya berlayar keluar dari New York," katanya.