Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Longsor Tambang Bakan

Yuni dan Hairan Berharap Ada Mukjizat, Anaknya yang Jadi Korban Longsor Tambang Bakan

Yuni Pakaya (50) dan Bapak Hairan Okong (48) berharap ada mukjizat anaknya Herlan Okong (23) dapat ditemukan di lokasi longsor Tambang Bakan

Penulis: Maickel Karundeng | Editor:
ISTIMEWA
Alat berat milik PT JRBM membuka akses untuk mempermudah evakuasi korban longsor tambang di Bakan, Lolayan, Bolmong, Jumat (1/3/2/2019). 

TRIBUNMAANADO.CO.ID, LOLAK- Musibah ambruknya lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Busa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Selasa (26/02/2019) lalu meninggalkan banyak kesedihan dari para keluarga korban.

Yuni Pakaya (50) dan Bapak Hairan Okong (48) warga Desa Mopusi adalah sebagian dari anggota keluarga korban yang tertimbun longsor di tambang Bakan.

"Anak kami Herlan Okong (23) berada di dalam tambang saat kejadian ambruknya tambang," ucapnya yang terlihat sedih, Sabtu (02/03/2019).

Baca: Cerita Kifly, Keluarga Korban Longsor di Lubang Tambang Bakan: Mayat Menumpuk, tak Ada Suara Lagi

Yuni menceritakan sebelum kejadian atau siangnya masih sempat berbincang-bincang dan bercanda dengan Herlan. "Saya berkata kepada Herlan sudah semakin sukses saja kamu. Herlan hanya tersenyum kepada Ibunya dan tak lama kemudian Ia keluar rumah dengan sepeda motor barunya yang dipuji ibunya," ujarnya.

Itulah terakhir kali kami bertemu dan tidak ada tanda sama sekali Herlan akan terkena musibah di tambang.

"Kami awalnya keluarga belum tahu kalau Ia akan pergi ke Tambang Busa Bakan sebab Herlan belum pernah masuk lokasi itu sebelumnya," tutur Yuni didampingi Suami Hairan.

Hairan menambahkan, memang banyak penambang masuk keluar di tambang Busa Bakan karena informasi dari penambang lokasinya sangat bagus.

Menurut Hairan, dari cerita warga Mopusi yang selamat saat kejadian bahwa saat ambruk banyak penambang ada di lokasi termasuk anak kami.

Baca: Alat Berat Terus Buka Akses ke Kawasan Tambang Bakan yang Longsor

Kami keluarga sejak kejadian langsung berusaha ke lokasi mencari tahu apakah anak kami selamat atau masih terjebak.

"Yang pasti kami keluarga sangat berharap dan berdoa ada mukjizat anak kami bisa ditemukan sebab Ia memiliki istri dan anak satu yang masih kecil," harapannya.

Hairan juga menyampaikan bahwa warga Desa Mopusi yang masih terjebak di lokasi masih sekitar 6 orang.

"Keluarga memohon dan berharap kepada Tim Gabungan yang akan melakukan evakuasi agar bisa bekerja terus sampai para korban ditemukan," tutupnya.

2 Mayat Korban Longsor Tambang Emas Bakan Belum Teridentifikasi, Keluarga Korban Tak Diizinkan Masuk
2 Mayat Korban Longsor Tambang Emas Bakan Belum Teridentifikasi, Keluarga Korban Tak Diizinkan Masuk (TRIBUN MANADO/HANDHIKA DAWANGI)

Berdasarkan data yang diperoleh Tribunmanado.co.id dari Kodim Bolmong, bahwa peristiwa longsor terjadi Selasa 26 Februari 2019 sekitar pukul 21.00 Wita bertempat di dalam lubang pengambilan material olahan emas ilegal lokasi Busa dalam areal kontrak karya PT JRBM alamat Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolmong.

Kronologis kejadian sekitar pukul 21.00 Wita, saat itu diperkirakan puluhan warga masyarakat sedang berada di dalam lubang untuk mengambil material olahan emas, karena banyaknya warga yang sedang mengambil material olahan emas dengan cara digali dengan menggunakan linggis (cara manual).

 Sehingga menyebabkan dinding lubang ambruk dan menimpa warga yang saat itu sedang berada di dalam lubang tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved