Soal Puisi Neno Warisman, Ahmad Syafii Maarif: Masa Tuhan Diajak Pemilu?
Ahmad Syafii Maarif turut berkomentar soal puisi Neno Warisman pada acara Munajat 212, yang disebut-sebut berbau politis.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif turut berkomentar soal puisi Neno Warisman pada acara Munajat 212, yang disebut-sebut berbau politis.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri konferensi pers persiapan acara 'Doa dan Ikrar Anak Bangsa untuk Indonesia', di Aula Panti Trisula Perwari di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).
Pria yang akrab disapa Buya itu menyebut, pembacaan puisi tersebut merupakan tindakan sadis dan biadab, karena menyeret Tuhan dalam percaturan politik.
Pria kelahiran Sumatera Barat itu mengatakan, puisi Neno Warisman dapat memicu perpecahan di antara masyarakat Indonesia.
“Jangan sampai kita bermusuhan karena pemilu yang biasa saja, yang terjadi setiap lima tahun sekali, apalagi menggunakan puisi, itu sadis dan biadab,” kata Buya.
Baca: Deretan Potret Cantik Menantu Keluarga Bakire yang Tak Kalah Hits dari Nia Ramadhani
Buya mengaku prihatin atas sikap politikus di Indonesia yang berpikiran pendek, tanpa memikirkan nasib bangsa ke depan hanya untuk memenangkan kontestasi politik bernama pemilu.
“Secara serentak politikus sekarang lebih mementingkan diri sendiri daripada nasib bangsa ke depan, masa Tuhan dibawa pemilu? Kan tidak benar,” keluhnya.

Saat dikonfirmasi seusai acara, Buya mengaku sangat kecewa dengan puisi Neno Warisman tersebut.
“Memang saya selalu katakan seperti itu,” cetusnya.
“Banyak politikus rabun ayam, yang jauh yaitu nasib bangsa seperti tidak dipikirkan, apalagi kini menyeret banyak fitnah, kebencian, dan bahkan menyeret Tuhan. Masa Tuhan diajak pemilu? Itu benar-benar terjadi,” paparnya.
Dengan dasar keprihatinan itu, Buya mengatakan dirinya bersama Aliansi Anak Bangsa Indonesia (AABI) akan menyelenggarakan acara 'Doa dan Ikrar Anak Bangsa untuk Indonesia' pada 24 Maret 2019.
Buya berharap semua masyarakat dari berbagai etnis, suku, agama, dan RAS yang masih peduli dengan keutuhan bangsa dan negara, bisa hadir dalam acara yang digelar di Lapangan Silang Monas Selatan itu.
Baca: Hasil Pertemuan di KTT di Vietnam, Jepang Tetap Dukung Trump, Korsel Kecewa
Ia mengatakan, acara itu bertujuan untuk mengurangi ketegangan yang terjadi di tengah masyarakat akibat pertarungan politik.
“Kami yakin masih banyak warga bangsa yang peduli pada keutuhan bangsa tanpa memedulikan apa yang tersebar di jagad media sosial. Inilah sarana bagi kita untuk tetap waras di tengah pertarungan politik yang tidak sehat ini,” bebernya.
Pihak AABI menargetkan acara yang digelar dari pukul 07.30 WIB hingga 11.00 itu, akan dihadiri sekitar 500 ribu orang.