Sulut Maju
Longsor Tambang Bakan, Wagub Steven Kandouw: Nyawa itu Tak Sebanding dengan Bongkahan Emas
TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO- Tambang Emas di Daerah Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow.
Belum sehari Pemprov Sulut menggaungkan program kecelakaan kerja dengan konsep zero accident, penambang emas di Bolmong tewas tertimbun ketika menambang.
Wagub Sulut Steven Kandouw menyesalkan kejadian ini. Pertama ia menyampaikan duka cita atas musibah ini kepada keluaga korban.
Memang penyesalan selalu terjadi di belakang, sebab itu Pemprov ingin agar jangan ada lagi korban tewas di tambang menurutnya nyawa itu tak sebanding dengan bongkahan emas.
Kedua, sebenarnya tambang yang menimbulkan korban jiwa itu masuk kategori ilegal disebut Pertambangan Ilegal Tanpa Izin (PETI).
"Sangat disesalkan kejadian ini, Pak Gubernur sudah koordinasi untuk tertibkan PETI," kata dia.
Langkah pertama sudah dilakukan, Pemprov memoratorium izin tambang, Sudah dilakukan rapat dengan bupati yang wilayahnya punya tambang dan forkompimda agar Peti ini ditertibkan."Belum sempat ditertibkan sudah kejadian, " kata dia.

Dengan adanya kejadian ini harus secepatnya ditertibkan Penetiban bukan berarti penutupan tapi dijadikan tambang rakyat yang legL
Ada syarat-syaratnya, salah satunya kesehatan dan keselamatan kerja
"Tambang rakyat itu ada izin, harus ada pemenuhan keselamatan kerja, langkah emegencynya, tambang harus ada infrastrukrur keselamatan kerja," kata dia.
"Jadi saya tegaskan bukan melarang tapi ditertibkan tambang liar ini jadi tambang rakyat yang dibackup regulasi," ujar dia lagi.
Ia menegaskan, Pempeov tidak melarang masyarakat untuk berusaha memanfaatkan kekayaan alam "Orang mau cari uang kita tidak bisa larang, tapi tertib sesuai regulasi dan selamat," kata dia.
Selamat ini penting, kalau sudah meninggal mau apa lagi,"Biar ada emas 50 kilogram tak sebanding, " ujar dia.
Baca: Bupati Bolmong Kunjungi Lokasi Longsor di Tambang Bakan, Akses Sulit Dilalui
Wagub mengatakan, tidak ada istilah korban minimal, satu nyawa berharga, "Jadi tidak ada cuma cuma 1 atau cuma 3, nyawa itu berharga, " ungkap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya peristiwa longsor terjadi di dalam lubang pengambilan material olahan emas ilegal lokasi Busa dalam areal kontrak karya PT JRBM
Saat itu diperkirakan puluhan warga masyarakat sedang berada di dalam lubang untuk mengambil material olahan emas, karena banyaknya warga yang sedang mengambil material olahan emas dengan cara digali dengan menggunakan linggis (cara manual).
Sehingga menyebabkan dinding lubang ambruk dan menimpa warga yang saat itu sedang berada di dalam lubang tersebut.
Lokasi tersebut sejak tahun 2018 dijadikan warga sekitar untuk mengambil material olahan emas secara ilegal.
Sehingga pada saat terjadi longsor di perkirakan terdapat puluhan warga yang sedang berada di dalam lubang untuk mengambil material olahan emas.
Setelah terjadi longsor warga dan sesama penambang yang saat kejadian berada di luar lubang langsung menghubungi warga lainnya dan sebagianya lagi secara bergntian melakukan evakuasi dengan menggunakan alat seadanya.
Baca: Cerita Deni Mamonto, Korban Longsor di Tambang Bakan yang Selamat: Banyak Suara Minta Tolong
Warga setempat menyebut ada hampir ratusan penambang yang terjebak dalam longsor di lubang tersebut.
"Saat ini aparat kepolisian sudah berjaga. Sudah dipasang garis polisi. Dan tidak ada warga yang boleh masuk ke wilayah tambang," ujar Ratna (39), warga Bakan.
Saat ini lokasi sudah dijaga ketat aparat Polres Kotamobagu. Polisi melakukan sterilisasi area dengan membatasi akses masuk.
"Sekitar 500 meter dijaga ketat polisi," ujar Ratna.
Diperkirakan masih ada banyak korban lagi masih tertimbun.
"Karena di lokasi Busa tersebut umum. Ada sekitar ratusan orang yang masuk ke lokasi itu," ujar Ratna.
Sejak terjadi longsor tadi malam, Hingga Rabu (27/02/2019) penambang Bakan yang ditemukan meninggal dunia terdata sudah empat orang. (ryo)
Berita Populer: Wow Desa ini Jadi Kaya Raya Karena Beternak Ular