LPA Sulut Hibur Anak Pengungsi Erupsi Gunung Karangetang
Roxy dan anak sejawatnya di selter pengungsian di Shalter Kelurahan Paseng tampak bahagia bernyanyi bersama dengan Jul Takaliuang,
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Roxy dan anak sejawatnya di selter pengungsian di Shalter Kelurahan Paseng tampak bahagia bernyanyi bersama dengan Jul Takaliuang, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (KPA) Sulawesi Utara, Rabu (20/2/2019).
Selain bernyanyi, Jul Takaliuang yang sengaja mengunjungi anak pengungsian tersebut mengajarkan menulis lagu sepuluh hak anak.
Anak pengungsian nampak senang menulis lagi di buku yang diberikan oleh ketua LPA Sulut. Selain buku, mereka mendapatkan kue juga.
Selain itu, ia juga sempat menyampaikan soal hak anak dengan bahasa yang dimengerti oleh anak-anak.
"Kami prihatinan atas kejadian yang menimpa warga di sini, khususnya pengungsi, secara fisik nampak baik tapi secara psikis punya beban dan tekanan luar biasa, sehingga membutuhkan hiburan dan pendampingan," jelas Takaliuang.
Ia mengatakan, tidak hanya kebutuhan fisik, namun kebutuhan psikis khusus anak sangat butuh sekali permainan, hiburan agar tidak stres.
"Karena mereka tidak bisa main seperti di rumah dan sekolah, sehingga butuh tenaga atau relawan yang bermain dengan anak, dan kami dari LPA sudah memberikan pemahaman kepada keluarga agar menyayangi anak meski di pengungsian, juga sekarang bermain dengan akan-anak pengungsi," ujarnya.
Ia mengatakan, tujuannya agar akan kedepan ada motivasi belajar, tetap punya semangat.
"Kami pesan agar orang tua tidak lakukan kekerasan terhadap anak, meskipun dalam kondisi di pengungsian," jelas dia.
Apa yang dilakukan pemerintah juga sudah cukup baik dengan melakukan kegiatan semisal ibadah untuk mengurangi tekanan psikis para pengungsi.
Roxy anak pengungsi nampak sangat bersemangat menulis dan bernyanyi bersama.
"Senang dapat buku tulis dan kue, apalagi tadi menyanyi bersama," jelas dia. (Amg)