Berita Tomohon
Polisi Bungkam Soal Hasil Autopsi Deasy Tuwo, Kasat Reskrim: Intinya Korban Digigit Buaya
Polres Tomohon bungkam soal hasil autopsi korban Deasy Tuwo yang digigit buaya beberapa waktu lalu.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
Polisi Bungkam Soal Hasil Autopsi Deasy Tuwo, Kasat Reskrim: Intinya Korban Digigit Buaya
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Polres Tomohon bungkam soal hasil autopsi korban Deasy Tuwo yang digigit buaya beberapa waktu lalu.
Ketika dihubungi TribunManado.co.id, via pesan instan WhatsApp, Kasat Reskrim Polres Tomohon, AKP Ikhwan Sukri mengatakan, hasilnya tidak boleh dipublikasikan.
"Maaf tidak boleh dipublikasikan, intinya korban meninggal dunia akibat gigitan buaya," Kata Sukri, Senin (18/02/2019).
Pihaknya enggan memberitahukan kejelasan keberadaan warga Negara Jepang pemilik buaya tersebut.
Sementara Kasubag Humas Polres Tomohon Iptu Johny Kreysen, mengatakan, pihaknya belum terima hasil autopsi terhadap korban.

"Saat ini kami belum dapat hasil autopsi, masih lakukan pengembangan untuk kasus ini," kata Kreysen.
Pada Jumat (11/01/2019) lalu, Erling Rumengan (37) wakil kepala jaga VII, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa kaget saat menemukan jasad Deasy Tuwo (44) warga Suluun, Minahasa Selatan di dalam kolam penangkaran buaya pada Jumat (11/1/2019).
Erling memang sedang mencari keberadaan korban yang juga Kepala Laboratorium CV Yosiki pada pagi itu.
Dia mencari dan mengecek ke lokasi CV Yosiki, perusahaan pembibitan mutiara milik warga negara Jepang, Mr Ochiai.
Dia bersama rekannya mengecek ke dalam lokasi perusahaan kemudian masuk ke dalam areal perusahaan pembibitan mutiara tersebut sesampainya di dalam tidak ada orang yang ditemukan,
Namun, mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia berada diatas kolam tempat peliharaan seekor buaya.
"Kami penasaran saat melihat ke arah kolam buaya, ada benda mengapung, ternyata tubuh Deasy. Kami takut menyentuhnya dan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Tombariri," katanya.

Sosok Korban
Nasran, warga lainnya mengenal korban sebagai wanita yang rajin