Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Oma Masje Ompi, Istri Mantan Bupati Bolmong yang Jasadnya Ditemukan Mulai Membusuk di Manado

Inilah Sosok Oma Ompi, Istri Mantan Bupati Bolmong yang Jasadnya Ditemukan Nyaris Membusuk di Rumahnya

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Jenazah Oma Masje Ompi, Istri Mantan Bupati Bolmong saat disemayamkan di GMIM Eben Heazer Bumi Beringin Manado pada kamis (14/2/2019) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penemuan jasad Mas Fein Ompi (83) (sebelumnya diberitakan Masje F Ompi) di rumahnya sempat menghebohkan Kelurahan Bumi Beringin, Kota Manado pada Rabu (13/2/2019) malam.

Pasalnya rumah tersebut berada di kawasan rumah pejabat baik wali kota Manado hingga Gubernur Sulut.

Rumah Oma Ompi berada lingkungan II. Dia ditemukan tak bernyawa  diduga sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan warga.

Oma tersebut memang tinggal seroang diri di rumah itu.

Oma akrab dipanggil warga dengan sebutan tante Mesye. Dia aktif di masyarakat baik jemaat maupun organisasi sosial hingga akhir hayatnya.

‎Berdasarkan riwayat hidup yang dibacakan Pnt WKI Jemaat GMIM Eben Heazer Bumi Beringin Dr Sandra Koruwa Kalesaran‎.

Oma Mesye menjadi paniti berdirinya GMIM Eben Heazer Bumi Beringin pada 1966 dan menjabat ketua III.

8 Februari1967, gedung gereja berdiri dan penyebutan nama jemaat Eben Heazer diusulkan dalam rapat panitia pendirian gereja. Penasahet diberi kesempatan ke peserta rapat untuk usulkan nama.

"Almarhum mengusulkan nama gereja GMIM Eben Heazer. Diambil dari ‎1 Smauel 7 ayat 12 dan diterima.‎ Usai gereja di bangun menggunakan Eben Heazer‎ hingga saat ini," ucap Sandra

Almarhumah merupakan istri dari almarhum Mayor Inf Daan Olli Bupati Bolaang Mongondow periode 1960 - 1965.

Tua-tua Jemaat

Penatua Jeffry Salilo, Wakil Ketua BPMJ GMIM Eben Haezer Bumi Beringin mengatakan, almarhumah Masje Ompi merupakan tua-tua jemaat yang ditokohkan dan menjadi inspirator jemaat. Dialah penggagas nama Eben Haezer Bumi Beringin.

Masje Ompi, katanya, aktif dalam setiap kegiatan ibadah gereja dan kolom sampai akhir hayatnya.

"Kami rindu dengan ide, gagasan brilian, teguran cara berpikir kritis beliau," ujar penatua Salilo.

Selama 20 tahun almarhumah menjadi pelsus, sejak 1974 sampai 1994 dan selanjutnya menjadi syamas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved