Terkait Konflik BNI-Bank SulutGo, Dr Robert Winerungan: Jangan Saling Gigit
Pengamat Ekonomi Sulut, Dr Robert Winerungan mengatakan, masalah ini harus dicarikan solusi secepatnya.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
Terkait Konflik BNI-Bank SulutGo, Dr Robert Winerungan: Jangan Saling Gigit
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Konflik BNI dan Bank SulutGo makin meruncing.
Pengamat Ekonomi Sulut, Dr Robert Winerungan mengatakan, masalah ini harus dicarikan solusi secepatnya.
Karena perpindahan Rekening Kas Umum Daerah Bolmong berpindah dari Bank SulutGo ke BNI, berbuntut masalah kredit macet PNS yang sudah menggadaikan gaji ke Bank SulutGo
"Kondisi saat ini bank-bank jadi saling gigit, kalau terus menerus tanpa ada soluai, bisa menyebabkan rush, nasabah melihat ini masalah, secepatnya di selesaikan," kata Dosen Fakultas Hukum Unsrat ini.
Masalahnya BNI 'menggigit' lawan yang tak seimbang. Tak bisa dipungkiri, BNI berstatus Bank BUMN mengambil alih lahan Bank SulutGo masih berstatus bank daerah yang levelnya di bawah.
"BNI kan modalnya besar, ini kok mengambil lahan bank sulut modalnya kecil, jauh," kata dia.
Harusnya biarlah lahan dana pemda dikelola bank SulutGo agar bank milik daerah ini berkembang
"Bagaomana mau berkembang kalau lahan diambil bank besar, kalau mau saingan ya Bank BUMN lah, atau Bank swasta," ujar dia
Lahan sudah diambil bank besar, malah meninggalkan lagi masalah kredit macet di bank daerah.
"Kalau ladang diamvil bagaimana mencari laba, bagaimana daerah bisa berkembang," ungkap dia.
Pemda juga harusnya punya kepedulian mengembangkan bank daerah, apalagi pemda menerima manfaat berupa dividen dan dana CSR.
Benar, Bank SulutGo banyak kekurangan, tapi haeuanya dicarikan solusi bersama, agar bisa memperbaiki diri menjadi bank hebat.
Jika bergotong royong pemda bisa mewijudkan Bank SulutGo jadi Bank Devisa.
(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)